KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatatkan kinerja positif pada akhir 2024. Walau begitu, bukan perkara mudah bagi PGAS untuk mengulangi capaian positif tersebut pada 2025. Merujuk laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), PGAS membukukan pendapatan senilai US$ 3,79 miliar pada 2024. Angka ini tumbuh 3,84% secara tahunan (yoy) dibandingkan pendapatan perusahaan pada 2023 yakni US$ 3,65 miliar. PGAS juga meraih kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 22,06% yoy menjadi US$ 339,43 juta pada 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 278,09 juta.
Baca Juga: Lirik Rekomendasi Saham Emiten Perbankan yang Masih Dihantui Koreksi Harga Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila mengatakan, PGAS berpotensi menghadapi sejumlah tantangan seperti kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang kembali diberlakukan pada 2025. Program HGBT memang menguntungkan pelaku industri pengguna gas bumi lantaran harga gas yang dikonsumsi hanya US$ 7 per MMBTU. Namun, PGAS berpotensi mengalami penurunan margin laba ketika kebijakan ini berlangsung. Di samping itu, terdapat kekhawatiran produksi gas mengalami penurunan dan permintaan tidak begitu kuat, sehingga berisiko melemahkan kinerja operasional hingga margin PGAS.
PGAS Chart by TradingView