KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) akan membaik di 2022. Proyeksi itu didorong dari naiknya mobilitas masyarakat dan keyakinan konsumen, yang mengindikasikan progres pemulihan ekonomi. Memang, Analis Samuel Sekuritas, Pebe Peresia memapakarkan bahwa hingga kuartal III 2021 pendapatan UNVR masih tercatat turun. Unilever mencatatkan pendapatan sebesar Rp 30 triliun atau turun 7,5% yoy, tetapi hal itu masih sejalan dengan proyeksinya, mencapai 76%. Pendapatan segmen Food and Refreshment (FNR) mampu tumbuh 3,3% yoy menjadi Rp 10 triliun atau berkontribusi 33,2% dari total pendapatan. Laba kotor segmen tersebut juga naik 7,4% yoy menjadi Rp 4,4 triliun, dengan margin laba kotor sebesar 44,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 42,7%.
UNVR Chart by TradingView Peningkatan mobilitas masyarakat terlihat dari laporan Google Mobility pada 25 Desember 2021 yang mana aktivitas ritel dan rekreasi tumbuh 5% dibandingkan sebelum pandemi. Begitu juga mobilitas pada toko bahan makanan dan apotek yang tumbuh 23%. Sementara itu, membaiknya keyakinan konsumen terlihat dari data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang telah memasuki area optimistis sejak bulan Oktober, yakni 113,4 dan terus berlanjut hingga Desember 2021 sebesar 118,3. Selain itu, hingga kuartal III 2021 UNVR telah merilis 44 produk, baik launching maupun relaunching, yang sebagian besarnya berasal dari sub-segmen beauty & personal care. Pebe memperkirakan strategi UNVR ke depan untuk masuk ke segmen value dan premium akan membantu perseroan memperluas pasarnya, yang tentunya akan berdampak baik bagi kinerja perseroan. "Tidak hanya penjualan secara fisik, perseroan juga terus memperkuat penjualan online melalui aplikasi Sahabat Warung dan e-commerce," katanya. Untuk saat ini, Samuel Sekuritas menilai valuasi UNVR saat ini -2SD rata-rata PE 3 tahun terakhir, cukup menarik. Selain itu, konsistensi UNVR dalam membukukan ROE lebih dari 100% juga menjadi nilai tambah bagi perseroan. "Karenanya, kami masih mempertahankan rekomendasi buy dengan target harga Rp 4.800," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Herlina Kartika Dewi