Prospek lelang SBSN tetap menarik meski bersaing dengan SR013



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Prospek Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada awal September 2020 nanti diyakini masih akan menarik dan mampu mencapai target indikatif. Hanya saja, kehadiran Sukuk Ritel (SR013) diprediksi bakal memberikan sedikit dampak terhadap lelang SBSN pekan depan.

Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) kembali meluncurkan Lelang SBSN di Selasa (1/9). Adapun target indikatif lelang pekan depan sebesar Rp 8 triliun dari penawaran lima seri SBSN.

Adapun tujuan lelang yakni untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.


Baca Juga: Pemerintah mengantongi dana Rp 42 triliun dari penerbitan surat utang sepekan

Head of Fixed Income Bank BNI Edy Pramono memprediksi, prospek lelang sukuk Selasa (1/9) depan masih banyak diminati investor. Hal tersebut juga didukung kondisi likuiditas pasar yang masih deras.

"Selain itu, komentar Chariman Bank Sentral AS (The Fed) kemarin cukup akomodatif, dan cenderung masih akan menahan suku bunga acuannya saat ini," kata Edy kepada Kontan, Minggu (30/8).

Untuk itu, Edy meyakini target lelang SBSN pekan depan sebanyak Rp 8 triliun masih dapat ditembus. Meskipun begitu, capaian pekan depan diprediksi tidak akan terlalu tinggi atau sedikit lebih rendah dari lelang sebelumnya. Itu karena, pelaksanaan lelang SBSN juga berbarengan dengan masa penawaran SR013.

Baca Juga: Pemerintah menjual SUN Rp 16,98 triliun ke Bank Indonesia untuk burden sharing

"Target penerbitan SR013 hanya Rp 5 triliun dan imbal hasilnya cukup menarik akni 6,05%. Sedikit banyak, ini akan berdampak terhadap minat lelang SBSN," tambahnya.

Adapun seri yang diprediksi bakal banyak diburu pelaku pasar pada lelang SBSN pekan depan merupakan seri dengan tenor pendek seperti tenor 3 tahun dan 4 tahun. Edy menilai, pilihan jangka pendek lantaran masih tingginya kasus penyebaran Covid-19 dan dampak pemulihan ekonomi yang belum terlihat.

Sedangkan untuk target yield tenor 4 tahun diprediksi masih berada di level 5,2% hingga 5,4%, sedangkan potensi yield tenor 13 tahun diperkirakan berada di rentang 7,2%-7,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli