JAKARTA. Pada Selasa, 6 Juni 2017 pekan depan, pemerintah berencana melelang Surat Utang Negara (SUN) dengan target indikatif Rp 12 triliun dan target maksimal Rp 18 triliun. Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia memprediksikan peminat SUN bakal mencapai di atas Rp 30 triliun. Pada lelang tahun ini, pemerintah menawarkan lima seri SUN. Pertama, SPN03170907 dengan imbalan diskonto bertenggat waktu 7 September 2017. Kedua, SPN12180607 dengan imbalan diskonto yang akan jatuh tempo pada 7 Juni 2018. Ketiga, FR0061 berkupon 7% yang bakal kedaluwarsa 15 Mei 2022 nanti. Keempat, FR0059 dengan kupon 7% yang tenggat waktunya 15 Mei 2027. Kelima, FR0074 yang memiliki kupon 7,5% dan jatuh tempo pada 15 Agustus 2032. Anil mengatakan prospek SUN ke depan akan baik. Meski ada kemungkinan FED menaikkan suku bunga, Anil memprediksikan penawaran yang masuk dalam lelang bisa mencapai Rp 30 triliun ke atas. “Saya rasa Rp 30 triliun ke atas demand pasti terjadi,” ujarnya, Jumat (2/6). Keoptimistisan Anil berdasar pada situasi fundamental Indonesia yang stabil. Faktor yang membuat inflasi naik tidak tampak, contohnya dilihat dari harga BBM yang tetap. Bila kondisi ini bisa tetap terjaga, Anil memprediksikan inflasi bisa turun di angka 4% bahkan dibawahnya. “Efek investment grade kemarin sebenarnya imbal hasil kita masih bisa turun 50-75 basis point lagi,” tuturnya. Oleh karena itu tidak ada alasan yang membuat investor tidak membeli obligasi di Indonesia. Inflasi yang stabil di Indonesia bisa menjadi sentiment positif bagi SUN . “Imbal hasil turun, pasti lelang kita penuh,” ujarnya.
Prospek lelang SUN Juni diprediksi cerah
JAKARTA. Pada Selasa, 6 Juni 2017 pekan depan, pemerintah berencana melelang Surat Utang Negara (SUN) dengan target indikatif Rp 12 triliun dan target maksimal Rp 18 triliun. Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia memprediksikan peminat SUN bakal mencapai di atas Rp 30 triliun. Pada lelang tahun ini, pemerintah menawarkan lima seri SUN. Pertama, SPN03170907 dengan imbalan diskonto bertenggat waktu 7 September 2017. Kedua, SPN12180607 dengan imbalan diskonto yang akan jatuh tempo pada 7 Juni 2018. Ketiga, FR0061 berkupon 7% yang bakal kedaluwarsa 15 Mei 2022 nanti. Keempat, FR0059 dengan kupon 7% yang tenggat waktunya 15 Mei 2027. Kelima, FR0074 yang memiliki kupon 7,5% dan jatuh tempo pada 15 Agustus 2032. Anil mengatakan prospek SUN ke depan akan baik. Meski ada kemungkinan FED menaikkan suku bunga, Anil memprediksikan penawaran yang masuk dalam lelang bisa mencapai Rp 30 triliun ke atas. “Saya rasa Rp 30 triliun ke atas demand pasti terjadi,” ujarnya, Jumat (2/6). Keoptimistisan Anil berdasar pada situasi fundamental Indonesia yang stabil. Faktor yang membuat inflasi naik tidak tampak, contohnya dilihat dari harga BBM yang tetap. Bila kondisi ini bisa tetap terjaga, Anil memprediksikan inflasi bisa turun di angka 4% bahkan dibawahnya. “Efek investment grade kemarin sebenarnya imbal hasil kita masih bisa turun 50-75 basis point lagi,” tuturnya. Oleh karena itu tidak ada alasan yang membuat investor tidak membeli obligasi di Indonesia. Inflasi yang stabil di Indonesia bisa menjadi sentiment positif bagi SUN . “Imbal hasil turun, pasti lelang kita penuh,” ujarnya.