Prospek membaik, berikut rekomendasi saham-saham sektor konsumer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi pemulihan ekonomi bakal menjadi salah satu sentimen positif untuk saham sektor barang konsumsi pada tahun depan. Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menyatakan, saham dari sektor barang konsumsi berpotensi tumbuh seiring pemulihan ekonomi dan meningkatnya aktivitas masyarakat.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Indonesia pada 2022 masih sama seperti tahun ini yaitu 2%-4%. Namun, kata Cheryl, kenaikan harga komoditas bisa mendorong inflasi naik. Jika inflasi naik, maka dapat menekan daya beli masyarakat.

Ia bilang, sentimen positif lain untuk sektor konsumer yakni tingkat vaksinasi di Indonesia yang sudah di atas rekomendasi WHO yakni 40%. Hingga akhir November 2021 ini, populasi masyarakat Indonesia yang sudah menerima vaksinasi lengkap sebesar 40,2%.

“Terakhir data di bulan Oktober menunjukkan data IKK 113.4 menunjukkan optimisme selama Covid-19 terkendali dan kasus positif relatif rendah seperti beberapa bulan ini,” ungkap Cheryl kepada Kontan.co.id, Minggu (28/11).

Baca Juga: Sri Mulyani optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 capai 4%, ini 5 pendorongnya

Meski demikian, menurut Cheryl ada beberapa sentimen negatif untuk sektor konsumer, misalnya saja dari kenaikan PPN menjadi 11% di bulan November, kemudian kenaikan upah buruh yang rencananya secara rata-rata hanya 1%an, dan hadirnya mutasi virus Covid-19 dari Afrika, yakni Omicron.

Dengan adanya varian baru tersebut, Cheryl belum dapat memberikan proyeksi kinerja emiten barang konsumsi untuk tahun depan. “Untuk proyeksi masih sulit diperkirakan karena baru saja diketahui virus Covid-19 Omicron sudah sampai Hongkong. Diharapkan tidak menyebar lebih lanjut ke Indonesia dan tidak menyebar lebih luas ke seluruh dunia,” tambahnya.

Ia memandang saham sektor konsumer yang menarik untuk dicermati yakni ICBP karena sedang dalam kondisi uptrend. Pada perdagangan Jumat (26/11) kemarin, saham ICBP ditutup melemah 0,84% ke harga Rp 8.875 per saham.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Maximilianus Nico Demus menilai saham UNVR, INDF, ICBP, KLBF, dan SIDO bisa jadi pilihan. Ia menyarankan pelaku pasar untuk bisa mengoleksi saham UNVR dengan target harga Rp 4.800, INDF dengan target harga Rp 8.400, ICBP dengan target harga Rp 11.200, saham KLBF dengan target harga Rp 1.800, dan saham SIDO dengan target harga di Rp 1.000.

Baca Juga: IHSG diramal melanjutkan pelemahan pada Senin (29/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati