Prospek menjanjikan, ATW Solar Kaji Opsi Kembangkan Fasilitas Produksi Panel Surya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ATW Solar menjajaki opsi untuk mengembangkan fasilitas produksi panel surya sendiri. 

Marketing & Corporate Director PT ATW Solar Wilson Tanuwijaya mengatakan, pihaknya tengah melakukan studi kelayakan atas rencana tersebut.

“Kami sudah keliling manufaktur terbaik di dunia untuk benchmarking, sekarang ini kami lagi tahap feasibility study,” ungkap WIlson kepada Kontan.co.id, Senin (9/1).


Seperti diketahui, saat  ini ATW Solar menjalankan sejumlah lini usaha, yaitu perdagangan alias trading panel surya berikut aksesoris pendukungnya, jasa instalasi panel surya, hingga jasa operasi dan pemeliharaan. Target pasar yang disasar meliputi segmen pelanggan residensial, komersial, dan industrial.

Baca Juga: Pelaku Industri Angkat Bicara Soal Kebijakan pembatasan PLTS Atap

Sebagai pemegang izin impor, saat ini seluruh pasokan panel surya ATW Solar diperoleh melalui impor, sementara sebagian aksesoris pendukung ada juga yang diperoleh dari pemasok lokal di Indonesia.

Dalam setahun, ATW Solar bisa mengimpor hingga 35 megawatt peak (MWp) panel surya untuk diperjualbelikan. 

Wilson optimistis, pasar panel surya di dalam negeri memiliki potensi untuk terus bertumbuh.  Potensi tersebut, menurut Wilson, didorong oleh sejumlah faktor seperti program untuk menaikkan bauran energi terbarukan, penggunaan energi terbarukan sebagai sumber energi di daerah yang belum terjangkau listrik PLN secara optimal, dan maraknya upaya perusahaan-perusahaan untuk mengurangi emisi karbon.

Di tahun 2023, ATW Solar berniat mengimpor 50 MWp-60 MWp panel surya untuk diperjualbelikan, lebih besar dari angka impor sebelumnya yang biasanya berkisar 35 MWp setahun. Menurut rencana, sekitar 2 MWp di antaranya bakal menyasar target pasar residensial, sedang sisanya menyasar segmen komersial dan industrial.

Maraknya kebijakan hijau alias green policy di kalangan industri mendasari optimisme tersebut.

“Sebagai contoh multinational company, mau itu garmen atau apapun, itu mereka disuruh headquarter untuk memasang solar pv, dan terutama perusahaan yang pasarnya ekspor itu diharuskan oleh pemerintah negara tujuan harus ada green energy, terutama misalnya Jepang atau misalnya Amerika, dan Eropa,” tutur Wilson.

Baca Juga: Permintaan terus meningkat, bisnis PLTS Atap makin moncer

Menurut rencana, ATW Solar ingin memasang kapasitas produksi terpasang hingga di atas 1 gigawatt peak (GWp) per tahun. Sebab, kata Wilson, angka kapasitas produksi tersebut berada dalam skala ekonomi atau economy of scale yang baik.

Wilson belum memastikan kapan rencana pengembangan fasilitas produksi ini bakal direalisasi.

“Sebenarnya ini dinamis sekali, karena kan tergantung dari kebijakan pemerintah terkait dengan PLTS (pembangkit listrik tenaga surya). Intinya (pengembangan fasilitas produksi direalisasi) saat pasarnya sudah siap dan kami sudah punya plan yang baik dan tepat, itu mungkin kalau kami estimasi sekitar 2-3 tahun ke depanlah,” kata Wilson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi