KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional J.P. Morgan memiliki pandangan yang lebih optimistis dibanding konsensus terhadap pertumbuhan laba bersih emiten tahun 2022. Hal ini berlaku untuk sebagian besar negara yang menjadi cakupannya, kecuali China. J.P. Morgan lebih mengunggulkan pasar negara maju daripada pasar negara berkembang. "Akan tetapi, kami lebih peduli tentang kualitas pendorong bisnis yang mendasarinya dan sumber pendapatan daripada tentang yurisdiksi," kata Investment Strategist J.P. Morgan dalam laporan terbaru berjudul Outlook 2022 Preparing for a Vibrant Cycle. Menurutnya, beberapa investor juga khawatir bahwa margin keuntungan akan memburuk. Akan tetapi, menurut J.P. Morgan, peningkatan harga dan produktivitas akan mengimbangi peningkatan input dan biaya tenaga kerja.
Baca Juga: Asing banyak melego saham-saham berikut saat IHSG menguat siang ini Saat ini, ekonomi global tengah berada di fase pertumbuhan dari siklus pasar. Pada tahap ini, pertumbuhan laba bersih diprediksi akan menggerakkan imbal hasil (return) pasar ekuitas sehingga investor dapat memperoleh keuntungan.