JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan penghuni baru Indeks Likuiditas Bursa Efek Jakarta atau biasa disebut indeks LQ45 pada 25 Januari 2013. BEI mengeluarkan delapan saham dari daftar LQ45, dan menggantikan dengan delapan saham baru. Beberapa saham baru yang masuk daftar di indeks LQ45 diantaranya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Sementara saham emiten yang harus keluar dari daftar LQ45 diantaranya, PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Intraco Penta Tbk (INTA), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Timah Tbk (TINS) dan PT Trada Maritime Tbk (TRAM).
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan, setidaknya ada lima kriteria pemilihan saham yang bisa masuk dalam daftar indeks LQ45. Pertama, masuk dalam urutan 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler dalam 12 bulan. Artinya, saham harus aktif ditransaksi dalam volume harian cukup besar. Kedua, memiliki kapitalisasi pasar dan jumlah saham beredar yang besar. Ketiga, emiten sudah tercatat di BEI dalam tiga bulan. Keempat, kinerja perusahaan menunjukkan pertumbuhan. Emiten juga harus mempunyai neraca keuangan yang sehat, seperti tingkat utang di batas aman. Kelima, prospek sektor bisnis perusahaan masih menarik. "Jika saham di luar LQ45 ternyata memenuhi kriteria yang lebih baik maka bisa menggantikan," terang Reza. Periode pergantian indeks LQ45 enam bulan sekali.