Prospek perkebunan masih stabil, tapi?



JAKARTA. Prospek sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit dinilai masih stabil tahun ini. Namun, ada beberapa perusahaan tampak belum mampu memanfaatkan peluang.

Sehingga, prospeknya dinilai negatif oleh lembaga pameringkat. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) misalnya, telah menyematkan outlook negatif terhadap dua perusahaan perkebunan.

Kedua perusahaan itu adalah PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II. Niken Indriarsih, Asisten Wakil Presiden Divisi Corporate Ratings Pefindo bilang, secara keseluruhan prospek bisnis sawit stabil.


Hal ini lantaran tingginya permintaan domestik di sektor hilir. "Adanya penerapan kewajiban penggunaan biodisel 10% membuat permintaan lokal positif," ujar Niken.

Sedangkan, beberapa hal yang menjadi tantangan adalah fluktuasi harga komoditas yang tidak dapat diprediksi. Terlebih, adanya penurunan pertumbuhan ekonomi China dan kenaikan bea impor produk turunan sawit di India.

Selain itu, kini pemerintah membatasi lahan perkebunan untuk ekspansi. Hal ini masih ditambah adanya potensi kenaikan atas biaya operasional akibat upah tenaga kerja dan biaya distribusi yang melonjak.

Kendati demikian, beberapa perusahaan dinilai mampu mengatasi sejumlah tantangan tersebut. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) menjadi perusahaan dengan peringkat tertinggi, yakni AA dengan prospek stabil.

Berikut daftar peringkat dan prospek perusahaan perkebunan lainnya di 2014:

1. PT BW Plantation Tbk (BWPT): BBB+/Stabil

2. PT Perkebunan Nusantara II: BBB/Negatif

3. PT Perkebunan Nusantara III: AA-/Stabil

4. PT Perkebunan Nusantara IX: A-/Stabil

5. PT Perkebunan Nusantara X: A+/Stabil

6. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA): A/Stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri