Prospek PLTS Cerah, Azet Surya Lestari Rencanakan IPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Azet Surya Lestari melihat prospek pasar energi baru terbarukan (EBT) dalam tren transisi energi semakin cerah ke depannya. Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini berencana meraih pendanaan segar melalui Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun ini. 

Keyakinan Azet melakukan aksi korporasi ini karena melihat kondisi makro ekonomi Indonesia yang semakin membaik disertai proses pemulihan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di sisi lain, manajemen Azet juga menilai prospek bisnis PLTS yang semakin menarik. 

Komisaris Utama Azet Surya Lestari (AZET) Lucky Bayu Purnomo menjelaskan, prospek PLTS sangat menarik serta memiliki daya saing yang tinggi. Pada masa mendatang, PLTS adalah bagian penting untuk mewujudkan tercapainya energi ramah lingkungan dan net zero emission


“Manfaat PLTS dapat di gunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, maupun korporasi dan industri,” kata Lucky kepada Kontan.co.id, Senin (19/6). 

Baca Juga: Digugatan PKPU oleh PT ASL, begini penjelasan anak usaha PLN, ICON+

Dengan kondisi Indonesia sebagai negara tropis, lanjut Lucky, PLTS merupakan salah satu pembangkit yang cocok untuk dikembangkan. Berdasarkan data yang ada, Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa menyimpan potensi energi surya rata-rata 4,5 kWh per m2 per hari. 

Lebih jauh, Lucky memaparkan, proses IPO yang akan di gelar tahun ini menaruh perhatian untuk dapat mendorong AZET berkembang dan menjadi perusahaan swasta  yang dapat membuka lapangan kerja lebih luas. 

Dia berharap pihaknya dapat mendukung terwujudnya konsep industri berbasis pemanfaatan energi terbarukan (renewable energy) yang ramah lingkungan sebagai sumber energi listrik alternatif. Nantinya, dana yang terhimpun melalui IPO akan dialokasikan untuk belanja modal dan pengembangan produk. 

“Pada saat yang sama pula, proses aksi korporasi AZET untuk IPO diharapkan akan rampung sebelum penutupan tahun 2023, di mana AZET berencana akan melepas 20% kepemilikan saham kepada masyarakat,” ujar Lucky. 

Di sisi lain, tujuan IPO tersebut untuk dapat secara terus-menerus menjaga kinerja Azet agar menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan terus berperan menjaga eksistensi industri pembangkit listrik tenaga surya nasional.

Baca Juga: Hajatan IPO Mengantre, Cermati Sebelum Membeli, Waspadai Maraknya Pompom Saham IPO

Asal tahu saja, Azet Surya Lestasi mengawali kiprahnya sebagai pelopor PLTS sejak tahun 1988. AZET mendukung program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) dengan memasarkan produk yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%. 

Azet telah merancang dan mengembangkan PLTS on-grid, untuk wilayah perkotaan (yang telah dialiri PLN) yang tidak memerlukan battery sebagai perangkat penyimpanan.

Selain itu, Azet juga dapat melayani pengembangan PLTS off-grid hingga hybrid yang membutuhkan baterai untuk menyimpan listrik sebelum digunakan. Sistem off-grid/hybrid juga dapat digunakan untuk memberikan solusi tenaga listrik apa bila suatu wilayah belum dijangkau oleh PLN. 

Lucky menyatakan, perkembangan PLTS dapat terus berkembang didukung dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2021 tentang PLTS Atap yang Terhubung pada Jaringan Tenaga Listrik Pemegang IUPTL untuk Kepentingan Umum. 

Lucky berharap AZET akan menjadi salah satu perusahaan swasta nasional yang memiliki identitas produk yang jelas dan terintegrasi, sehingga dapat mendukung kinerja fundamental perusahaan pada masa mendatang sebagai perusahaan terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati