MOMSMONEY.ID - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mengantisipasi dampak positif pada permintaan, setelah pengumuman terbaru oleh Amerika Serikat (AS) yang akan secara signifikan menaikkan tarif pada sarung tangan medis dan bedah buatan China. Tarif baru tersebut akan naik menjadi 50% pada 2025 dan 100% pada 2026, yang diharapkan menggeser permintaan menuju produsen sarung tangan Malaysia, yang merupakan pelanggan utama Mark Dynamics. Produsen sarung tangan besar Malaysia, seperti Hartalega Holdings, Top Glove Corporation, dan Kossan Rubber Industries, diperkirakan akan meningkatkan produksi untuk menangkap permintaan yang bergeser dari tiongkok ke pasar AS.
Perkembangan ini diperkirakan akan mendorong volume produksi yang lebih tinggi di antara produsen sarung tangan Malaysia, sehingga meningkatkan permintaan untuk cetakan keramik tangan dari Mark Dynamics.
Baca Juga: Mark Dynamics Raih Kontrak US$ 37 Juta hingga September 2024 ''Dengan meningkatnya produksi sarung tangan dunia terutama di Malaysia, ini merupakan katalis positif Peningkatan produksi sarung tangan dunia," kata Sekretaris Perusahaan Mark Dynamics Yuriani Trisjoyo dalam keterangan tertulis. "Khususnya di Malaysia, karena dapat mendorong penjualan produk MARK yang sebagian besar diekspor ke negara jiran tersebut,'' katanya. Pada 2024, hampir 50% dari total penjualan cetakan sarung tangan MARK didistribusikan ke Malaysia, sementara sisanya diekspor ke negara-negara lain. Hal ini memperkuat posisi MARK sebagai pemasok utama cetakan sarung tangan di pasar global. Malaysian Rubber Glove Manufacturers Association (MARGMA) dalam presentasinya menyebutkan, penggunaan sarung tangan disposibel diperkirakan akan meningkat 12%-15% setiap tahun, dengan penjualan mencapai 307 miliar pasang pada 2023. Produsen sarung tangan Malaysia mampu memenuhi peningkatan permintaan sarung tangan yang diperkirakan akibat wabah monkeypox (mpox).
Baca Juga: Catat, Ini Jadwal Pembagian Dividen Interim MARK Rp 20 per Saham Permintaan yang lebih tinggi diantisipasi setelah deklarasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Agustus lalu bahwa mpox merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Pertumbuhan permintaan ini sudah mulai terihat dalam kinerja Mark Dynamics di 2024, berdasarkan laporan keuangan semester I 2024.
Pertumbuhan penjualan naik Mark Dynamics menjadi Rp 455 miliar atau melesat 173% yoy. Laba bersih perseroan juga ikut meningkat 233% menjadi Rp 147 miliar dari tahun lalu Rp 63 miliar. MARK juga aktif dalam event internasional, didukung dengan kinerja keuangan yang positif sebagai salah perusahaan dengan
market share terbesar di pasar cetakan sarung tangan global dan konsistensi dalam pembagian dividen. Hal ini menarik minat investor asing dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Malaysia, untuk memasukkan saham MARK ke dalam portofolio investasi mereka. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Jane Aprilyani