KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang dan pengamat properti kompak memprediksi prospek bisnis properti tahun depan akan lebih cerah. Permintaan untuk ruang ritel dan perkantoran diproyeksi akan meningkat. Perkembangan pasar properti komersial sudah mulai tampak di tahun ini setelah lesu pada saat pandemi Covid-19. Data Bank Indonesia (BI) yang mencatat kredit kepemilikan ruko atau rukan per Oktober 2024 mencapai Rp 28,63 triliun, tumbuh sebesar 31,1% secara tahunan atau
year on year (YoY). Survei BI juga menunjukkan indeks permintaan properti komersial untuk kategori sewa pada kuartal III-2024 tercatat tumbuh sebesar 4,1% YoY, meningkat dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 4%.
Adapun permintaan properti komersial untuk kategori jual pada kuartal III tumbuh sebesar 0,27% YoY, sedikit melambat dari kuartal II yang tumbuh sebesar 0,31% secara tahunan. Data Rumah123 juga menunjukkan bahwa permintaan sewa properti komersial dalam sebelas bulan pertama 2024 meningkat sampai 18,5% secara tahunan. Pertumbuhan permintaan tertinggi terjadi di wilayah Jakarta Selatan mencapai 28,19%, menyusul Bandung yang tumbuh 21,05%, di Badung meningkat 7,76%, Jakarta Barat naik 7,38%, Jakarta Utara 5,36%, Surabaya 3,71%, Jakarta Pusat 3,52%, dan Tangerang 2,77%.
Baca Juga: Mall Semi Terbuka Hampton Square di Gading Serpong Resmi Dibuka CEO Rumah123, Wasudewan memperkirakan peningkatan properti komersial, baik untuk sewa maupun beli, akan tumbuh lebih baik. “Pasalnya, pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo baru sudah ada kepastian dalam merancang kebijakan-kebijakannya. Pelaku usaha sudah mulai percaya diri untuk ekspansi,” kata dia kepada KONTAN, baru-baru ini. Sementara dari sisi pengembang, PT Putragaya Wahana (PGW) salah satu yang menunjukkan optimisme terhadap pasar properti komersial. Pengembang Thamrin Nine melihat para pelaku usaha sudah mulai aktif mencari ruang-ruang kantor baru.
Associate Marketing Director Thamrin Nine, Hizkia Gouw, mengatakan tingkat okupansi Thamrin Nine saat ini mencapai 40%. Ia memprediksi okupansi tersebut akan semakin meningkat melihat perkembang pencarian ruang-ruang kantor yang datang dari pelaku usaha. “Tingkat keterisian akan terus meningkat dengan berjalannya waktu dengan melihat antusiasme tinggi dari para tenant dan berbagai perusahaan yang mulai melakukan proses
fitting out di space mereka,” kata Hizkia dalam keterangannya, Jumat (20/12).
Strategi Mendorong Okupansi
Thamrin Nine menargetkan tingkat okupansi bisa mencapai 100% pada akhir 2025. Untuk mencapai target itu, strategi yang dilakukan perusahaan adalah dengan menggandeng brand besar. "Strategi kami untuk mencapai penuh okupansi adalah dengan menyebarkan sayap dan membangun
partnership dengan merek ternama, seperti Garuda Indonesia, untuk memperkuat identitas merek dan meningkatkan
consumer awareness," tuturnya. Selain itu, faktor beberapa penghargaan yang didapat oleh Thamrin Nine juga bisa memberikan
awareness yang baik terhadap pengembang Thamrin Nine Complex ini. Seperti diketahui, gedung ini baru mendapatkan 3 penghargaan dari gelaran FIABCI Indonesia - REI Excellence Award 2024 goes to FIABCI World Prix D'excellence Award 2025. Ketiganya, Thamrin Nine Complex sebagai gold winner kategori
mixed-use development, Le Parc Luxury Residence sebagai
residential mid-rise, dan Parkroyal Thamrin sebagai
gold winner kategori hotel.
Baca Juga: Program 1 Juta Apartemen Murah Berdampak Besar Terhadap Pasar Properti Hizkia Gouw mengungkapkan bahwa FIABCI merupakan organisasi realestat terbesar di dunia. Berdiri sejak 1951, FIABCI saat ini beranggotakan lebih dari 72 negara. “Penghargaan bergengsi ini diraih Thamrin Nine melalui proses penilaian panjang. Bahkan, dewan juri melakukan berbagai penilaian secara detail terhadap puluhan proyek pesaing lainnya,” ujarnya. Dikembangkan sebagai proyek
mixed use development di lahan seluas 5,2 hektare (ha), Thamrin Nine Complex merupakan Kawasan TOD (transit Oriented Development) dengan 4 jalur transportasi kereta api, mulai dari MRT, LRT, commuter line, dan kereta bandara, serta hanya beberapa langkah dari jalan protocol Jend Sudirman dan M.H Thamrin.
Di masa depan, kompleks ini juga akan memiliki akses terowongan ke Stasiun MRT Dukuh Atas, menjadikannya superblok dengan konektivitas terbaik di CBD.” pungkas Hizkia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk