Prospek properti PP Properti



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk memiliki cadangan lahan yang luas hasil pembelian sepanjang tahun lalu. Dengan lahan tersebut, analis menilai anak usaha PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) ini akan lebih leluasa mengembangkan proyek baru. 

Tahun lalu, emiten berkode PPRO berhasil menambah landbank menjadi 300 hektare (ha) melampaui target yang seluas 76 ha.  "Prospek PPRO tampak cukup bagus seiring  dengan peningkatan signifikan cadangan lahan serta melihat jumlah proyek properti yang akan dikerjakan," tulis Adrian M Priyatna, analis Mega Capital Sekuritas dalam risetnya.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, emiten properti yang mengandalkan recurring income biasanya memiliki landbank yang kurang memadai. Tapi PPRO rajin menabung lahan sehingga  memiliki keleluasan dalam menciptakan proyek baru.


Untuk penjualan properti, Nafan melihat PPRO harus fokus pada penyelesaian proyek Weston View di Wiyung, Surabaya Barat dan Jababeka Residence yang merupakan hasil kolaborasi dengan Grahabuana Cikarang. Proyek Jababeka tersebut membidik marketing sales Rp 1 triliun tahun ini, atau tumbuh 40,4% dibandingkan capaian tahun lalu Rp 712 miliar.

Emiten yang pertama kali melantai di bursa pada akhir 2015 ini akan fokus pada pembangunan properti dan pengembangan. Ke depan, PPRO diperkirakan akan semakin menyasar pada segmen generasi-X atau eksekutif muda, yang lebih memilih hunian vertikal dengan akses transportasi yang mudah.

Apalagi, saat ini kebutuhan hunian masih cukup tinggi. "Maka PPRO melihat kesempatan besar di hunian vertikal dan menyasar segmen generasi saat ini yang memiliki kebutuhan dan preferensi minimalis dan praktis mudah diakses," papar Hans Kwee Direktur Investa Saran Mandiri, Senin (23/1).

Hans mengatakan, emiten ini memiliki agenda akbar pembangunan Aero City untuk area Bandara Kertajati, Jawa Barat dan Bandara Kulonprogo, Yogyakarta. PPRO juga berekspansi di ibukota lewat pembangunan kawasan transit oriented development (TOD) di beberapa lokasi.

Adrian yakin, PPRO bisa terus mencatatkan laba. Proyeksi dia, laba bersih emiten ini mencapai Rp 527 miliar  tahun ini dan Rp 653 miliar tahun depan. Sedangkan pendapatan PPRO bisa mencapai Rp 3,6 triliun tahun ini dan Rp 4,47 triliun tahun depan.

Adrian memberikan rekomendasi buy saham PPRO dengan target harga Rp 250 per saham. Nafan dan Hans juga memberi rekomendasi buy dengan target harga masing-masing Rp 266 dan Rp 230 per saham. Kemarin, harga saham PPRO Rp 197 per saham, turun 0,51% dibanding hari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati