Prospek PTPP cerah berkat kontrak baru



JAKARTA. Proyek konstruksi marak, PT PP Tbk pun ikut menikmati berkah. PTPP sudah berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp 7,5 triliun sepanjang Januari-Mei 2013. Sementara sampai semester I 2013 emiten pelat merah ini menargetkan perolehan kontrak baru bisa mencapai Rp 9 triliun.

Selain dari kontrak, PTPP juga ingin memperluas bisnis usaha ke bidang properti dan pabrik pre-cast. Dengan mengantongi kontrak baru itu, manajemen PTPP berharap, hingga akhir tahun ini, PTPP bisa meraup laba bersih Rp 370 miliar, naik dari tahun lalu Rp 309,68 miliar.

Analis Danareksa Sekuritas, Joko Sogie bilang, perolehan kontrak baru PTPP tersebut sudah sesuai dengan perkiraan. "Kami menargetkan kontrak baru PTPP sebesar Rp 19 triliun-Rp 20 triliun full year, dan itu berarti sekitar Rp 1,5 triliun tiap bulan," ujar dia, Selasa (25/6). Karena itu, dia yakin, target kontrak baru PTPP sebesar Rp 9 triliun di semester I, akan tercapai.


Menurut Joko, ekspansi PTPP ke sektor properti juga cukup bagus. Meskipun demikian, ia menilai, diversifikasi usaha tersebut masih membutuhkan waktu yang lama untuk dapat berkontribusi pada pendapatan dan laba PTPP.

Analis Mandiri Sekuritas, Handoko Wijoyo juga beranggapan, diversifikasi usaha tersebut belum banyak berkontribusi ke pendapatan PTPP. "Untuk properti belum, karena itu masih bertahun-tahun lagi," ujar dia.

Sedangkan, untuk proyek pabrik pre-cast PTPP, Handoko mengatakan, sudah berjalan namun hanya dipakai untuk internal perusahaan. Dus, ini tidak akan berdampak banyak pada peningkatan pendapatan tapi lebih ke margin laba PTPP.

Kinerja tumbuh

Analis BNI Securities, Thendra Chrisnanda dalam risetnya 21 Juni 2013 menilai, perolehan kontrak baru PTPP tersebut tidak lepas dari tingginya permintaan jasa konstruksi. Ini yang membuat PTPP sudah membukukan kontrak sebesar 40% dari total nilai kontrak di 2013.

Kinerja PTPP, menurut Joko juga akan meningkat sama dengan pertumbuhan kontrak baru di tahun ini. Hal ini sudah terlihat dari pertumbuhan pendapatan PTPP di kuartal I yang mencapai 80% menjadi Rp 1,28 triliun. "Ini akan menjadikan momentum pertumbuhan kinerja ke depan," kata dia.

Joko memperkirakan, pendapatan PTPP di tahun ini bisa mencapai Rp 10,25 triliun, atau naik 28,12% dari pendapatan tahun lalu sebesar Rp 8 triliun. Sementara, laba bersih bisa naik 29,49% dari Rp 309,68 miliar menjadi Rp 401 miliar.

Adapun hitungan Thendra, pada tahun ini, laba bersih PTPP bisa mencapai Rp 386 miliar atau naik 24,65%.

Sementara, Handoko memperkirakan, pendapatan PTPP bisa mencapai Rp 10,2 triliun di tahun ini. Dia menduga, di semester I ini, target tersebut memang hanya bisa tercapai 31%. Tapi, kondisi ini kerap terjadi di emiten konstruksi. Ia juga memprediksi, laba bersih PTPP bisa mencapai Rp 367 miliar di tahun ini.

Meski prospek bisnisnya bagus, tapi Thendra merekomendasikan hold saham PTPP karena target saham sudah hampir mendekati target di Rp 1.500. Apalagi PER PTPP sudah 20,26 kali, padahal PER industri di 22,4 kali.

Handoko menyarankan netral dengan target di Rp 1.500 per saham. Hanya Joko yang masih merekomendasi beli saham PTPP di harga Rp 1.890. Kemarin, harga PTPP naik 2,92% ke Rp 1.410. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana