Prospek PWON Didorong Masifnya Ekspansi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dipandang menarik untuk jangka menengah panjang. Gencarnya ekspansi oleh Pakuwon menjadi motornya.

Analis KB Valbury Sekuritas Benyamin Mikael mengatakan, pihaknya mengantisipasi pertumbuhan pendapatan berulang yang kuat. Hal itu didorong dari perluasan ruang ritel yang dapat disewakan (NLA) dan peningkatan substansial dalam kapasitas kamar hotel hingga tahun 2030.

Benyamin memaparkan bahwa pada awal tahun ini okupansi mal PWON telah mencapai 95%, atau mencapai tingkat pada era sebelum Covid-19. Sejak tahun 2020, PWON telah memperluas portofolionya secara strategis dengan menambah tiga aset berulang, yakni Pakuwon Mall Surabaya, Pakuwon Mall Solo Baru, dan Four Points by Sheraton Bali.


Mengantisipasi pertumbuhan yang kuat, perusahaan memproyeksikan peningkatan NLA pusat perbelanjaan sebesar 34% dari tahun 2023 hingga 2029. Lalu, pertumbuhan ruang perkantoran sebesar 7% dari tahun 2023 hingga 2027, dan peningkatan kapasitas kamar hotel yang substansial sebesar 75% dari tahun 2023 hingga 2030.

Baca Juga: Gencar Ekspansi, Intip Rekomendasi Saham PWON dari Analis Berikut Ini

Lintasan pertumbuhan ini disebabkan oleh pembangunan yang sedang berlangsung di Surabaya, Bekasi, Gandaria, Kota Kasablanka, serta usaha-usaha baru di Batam dan Semarang. "Yang menarik, proyeksi ini tidak memperhitungkan potensi akuisisi dua hotel di tahun 2024 dan proyek-proyek IKN yang akan datang," paparnya dalam riset Jumat (16/2).

Benyamin juga mengatakan bahwa Pakuwon telah menyiapkan sejumlah proyek. Proyek Batam tahap pertama dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 2024, yang mencakup pengembangan mixed-use yang menampilkan mal seluas sekitar 80.000 meter persegi (m2), dua hotel, dan kondominium.

Selain itu, perusahaan memiliki rencana peluncuran produk untuk semester II 2024, termasuk memperkenalkan menara baru di Pakuwon City dan Bekasi, serta perluasan Kota Kasablanka tahap pertama yang meliputi mal seluas 40.000 m2, dua hotel, dan dua kondotel.

Dus, PWON berencana menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,2 triliun. Sekitar 50% dialokasikan untuk konstruksi dan sisanya untuk akuisisi lahan di Semarang dan dua hotel.

Baca Juga: Suku Bunga AS Berpotensi Turun, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham Emiten Properti

Dengan berbagai proyek tersebut, tahun ini PWON menargetkan marketing sales sebesar Rp 1,5 triliun atau tumbuh 11,8% YoY. Benyamin menilai, target tersebut dapat tercapai, mengingat Pakuwon juga memiliki persediaan sebesar Rp 1,15 triliun yang terdiri dari sekitar 40% rumah tapak dan 60% kondominium yang memenuhi syarat untuk pembebasan PPN.

Selain itu, tahap awal dari proyek IKN akan dimulai pada tahun ini. Pakuwon berencana untuk membangun sebuah hotel bintang 4 dan sebuah mal dengan luas NLA sekitar 20.000 m2.

Ekspansi PWON juga masih akan berlanjut di 2025. Pakuwon juga berencana untuk meluncurkan proyek I'ts Semarang dan perluasan Gandaria pada tahun 2025.

Berdasarkan asumsi konservatif CAGR 5,3% dalam perolehan marketing sales periode 2023 hingga 2028, ditambah aliran pendapatan berulang maka KB Valbury mengindikasikan PWON memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan pendapatan yang moderat, setidaknya 7,2% selama periode tersebut.

Baca Juga: Tak Capai Target, Pakuwon Jati (PWON) Bukukan Marketing Sales Rp 1,34 Triliun di 2023

"Dengan posisi kas yang kuat sebesar Rp 7,5 triliun per September 2023, PWON berada dalam posisi yang baik untuk melakukan akuisisi lebih lanjut dan mendanai proyek-proyek yang akan datang," katanya.

Beriringan, kinerja keuangan PWON turut diperkirakan bertumbuh. Tahun ini pendapatan Pakuwon diperkirakan mencapai Rp 6,68 triliun atau tumbuh 7,39% YoY dan laba bersih diproyeksikan tumbuh 5,94% YoY menjadi Rp 2,14 triliun.

Oleh sebab itu, KB Valbury Sekuritas menegaskan kembali rating buy PWON dengan target harga Rp 605. "Risiko investasi ini adalah lemahnya permintaan properti, lemahnya permintaan ruang ritel, perkantoran, dan hotel, serta persaingan yang ketat dari kompetitor," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati