Prospek Reksadana Offshore Diproyeksi Cerah Akibat Penguatan Dolar dan Indeks AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi di reksadana offshore atau luar negeri dinilai sangat prospektif mengingat dolar yang terus-menerus perkasa dan indeks saham Amerika Serikat (AS) konsisten meningkat.

Arfan F. Karniody, Direktur Investasi Kisi AM memaparkan sejak 2010 sampai tahun ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus mengalami depresiasi. Pada 2010, rupiah berada di kisaran Rp 8.500 per dolar AS, namun terus melemah hingga saat ini Rp 16.000 per dolar AS.

Maka dari itu, jika seseorang memegang dolar AS selama periode tersebut, bukan hanya terlindungi dari depresiasi rupiah, tetapi juga memperoleh apresiasi rata-rata sekitar 5%-6% per tahun selama 13 tahun terakhir.


Dengan kata lain, hanya dengan menyimpan dolar, investor sudah mendapatkan pengembalian tahunan yang cukup signifikan tanpa mengambil risiko pasar tambahan.

Baca Juga: Bidik AUM Rp 4,5 Trilliun, KISI AM Fokus Reksadana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang

"Kalau pegang dolar, dapat apresiasi sebesar 67% sepanjang 13 tahun. Ya, rata-rata 5% itu setiap tahun. Lumayan, dari pegang dolarnya saja sudah dapat 5%," ujar Arfan dalam acara Media Gathering di Jakarta, Selasa (17/12). 

Selain itu, indeks saham AS yakni Nasdaq juga menunjukan penguatan jauh lebih signifikan dibandingkan IHSG. Ia mencatat Indeks Nasdaq telah melonjak sekitar 1.220%, yang didukung utamanya dari sektor teknologi dan inovasi. Sedangkan JCI hanya naik 199% dalam periode yang sama.

Apalagi Indeks Nasdaq ditopang oleh saham-saham sektor teknologi seperti Apple, Microsoft, Amazon, Metaverse, yang terus mencatatkan pertumbuhan signifikan karena inovasi teknologi menjadi kebutuhan utama masyarakat saat ini dan kemudian hari. 

Baca Juga: Kinerja Reksadana Berbalik Arah, Pasar Uang Memimpin Penguatan, Ini 5 Terbaiknya

"Return-nya bakal bagus, melihat prospek AS yang masih bertumbuh terus," lanjutnya. 

Kisi AM sendiri memiliki reksadana offshore berbasis syariah yaitu KISI AM Global Sharia Transformative. Produk ini memiliki underlying saham AS sebesar 70% saat ini, dan sisanya dialokasikan ke saham-saham di beberapa negara seperti Korea, Jerman, United Kingdom (UK). 

Adapun berdasarkan situs KISI AM, per 17 Desember 2024 Asset Under Management produk KISI AM Global Sharia Transformative sebanyak US$ 724.398. 

Selanjutnya: BCA & UKDW Kerjasama, Hadirkan Virtual Account Mudahkan Pembayaran Iuran Pendidikan

Menarik Dibaca: Warna Keberuntungan Shio di Tahun 2025, Ini Warna Keberuntungan Shio Ular!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati