Prospek Rights Issue Bank BTN (BBTN) Dinilai Menarik, Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai aksi korporasi akan mewarnai Bursa Efek Indonesia (BEI) di akhir tahun ini. Bukan hanya Initial Public Offering (IPO), aksi korporasi rights issue bakal marak sebelum tahun 2022 berakhir.

Meski demikian, bukan berarti semua aksi korporasi tersebut menarik prospeknya. Hal ini kembali lagi pada kondisi valuasi harga saham, fundamental perusahaan, hingga prospek ke depan.

Analis MNC Sekuritas Tirta Citradi dalam risetnya yang diterbitkan, Rabu (29/11), mengatakan salah satu aksi korporasi yang harus jadi perhatian investor adalah rights issue PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).


Menurutnya, pada valuasi saat ini, rights issue BBTN sangat menarik. Peluang peningkatan lebih besar dibandingkan risiko penurunan harga.

Valuasi harga saham BBTN saat ini lbeada dikisaran 0,7X nilai buku (price to book value/PBV). Sementara sejumlah bank besar saat ini memiliki valuasi di atas 2X PBV atau jauh lebih mahal. Contohnya valuasi BBRI saat ini di atas 2,4X, BMRI di atas 2,2X, dan BBCA di atas 5X PBV.

Baca Juga: Laba Bank BTN Naik 44% Per Oktober, Begini Rekomendasi Saham BBTN dari Analis

Saat ini nilai buku harga saham BBTN di atas Rp 2.000. Dibandingkan harga saat ini maka potensi kenaikan sekitar 31% bila saham BBTN kembali ke 1X PBV. Sementara itu, selama 52 minggu atau setahun terakhir, harga saham BBTN terendah adalah Rp 1.390.

"Tanpa aksi korporasi sebenarnya valuasi BBTN sudah menarik untuk investasi medium dan jangka panjang. Tambah menarik lagi karena manajemen sudah statement akan memberikan diskon atau harga rights issue akan di bawah harga saham induk," tulis Tirta dalam risetnya dikutip Rabu (30/11)..

Tirta merekomendasikan beli saham BBTN dengan memberi target 12 bulan harga saham BBTN bisa menyentuh harga Rp 2.300. Hal ini didasari berbagai faktor fundamental, mulai dari kemampuan BBTN dalam menekan biaya dana sehingga margin bisa meningkat.

Kinerja Bank BTN juga terus melanjutkan pertumbuhan solid dimana laba bersihnya dalam sembilan bulan pertama tahun ini tumbuh 50,1%.

Tirta menyebut hal itu ditopang karena kemampuan BBTN mengelola biaya atas dana yang dapat diturunkan secara signifikan sehingga NIM naik hampir 100 bps menjadi 4,51%.

Penurunan biaya dana ini didukung oleh transformasi digital melalui BTN Mobile. Ada 375 fitur yang telah ditambahkan ke dalam BTN Mobile untuk memudahkan transaksi perbankan dan memberikan customer experience yang lebih baik.

Baca Juga: BTN, BRI, dan BNI Kejar Peningkatan RoE, Ini Strateginya

Selain itu, BBTN juga menggenjot tabungan bisnis yang diperuntukan untuk transaksi perbankan para pelaku usaha. Produk ini diharapkan menggaet dana developer yang selama ini sudah menjadi nasabah kredit, tapi masih menggunakan bank lain untuk transaksi bisnis.

Editor: Yudho Winarto