KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga batubara masih menjadi salah satu sentimen utama yang akan mempengaruhi industri dan saham-saham emiten alat berat. Sebab, sebagian besar penjualan alat berat masih menyasar indutri tambang batubara. Sebut saja PT Intraco Penta Tbk (INTA) mencatat, 45% penjualan alat berat mereka ada pada sektor pertambangan batubara. INTA sendiri membukukan penjualan alat berat pada November 2018 sebesar Rp 1,7 triliun. Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, industri alat berat akan ramai ketika batubara sedang booming. Chris menambahkan, yang menjadi perhatian khusus saat ini adalah indeks batubara yang menjadi acuan yakni ICE Newcastle dirasa sudah tidak relevan mewakili kondisi pasar.
Prospek saham emiten alat berat tergantung pergerakan harga batubara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga batubara masih menjadi salah satu sentimen utama yang akan mempengaruhi industri dan saham-saham emiten alat berat. Sebab, sebagian besar penjualan alat berat masih menyasar indutri tambang batubara. Sebut saja PT Intraco Penta Tbk (INTA) mencatat, 45% penjualan alat berat mereka ada pada sektor pertambangan batubara. INTA sendiri membukukan penjualan alat berat pada November 2018 sebesar Rp 1,7 triliun. Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, industri alat berat akan ramai ketika batubara sedang booming. Chris menambahkan, yang menjadi perhatian khusus saat ini adalah indeks batubara yang menjadi acuan yakni ICE Newcastle dirasa sudah tidak relevan mewakili kondisi pasar.