KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atawa BI 7-day repo rate (BI 7-DRR) menjadi 5,25% diperkirakan dapat menghantam kinerja perusahaan sektor properti. Maklum, kenaikan suku bunga dapat membuat daya beli masyarakat turun serta mengerek bunga kredit kepemilikan rumah (KPR). Namun, para analis masih memprediksi PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dapat bertahan. Apalagi kinerja perusahaan properti ini di kuartal I-2018 lalu ciamik. Pendapatan perusahaan ini melesat 19,54% menjadi Rp 1,65 triliun. Kenaikan tersebut juga berhasil mengerek laba bersih PWON melejit 61,79% menjadi sebesar Rp 562,85 miliar. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Akhmad Nurcahyadi dalam risetnya 10 Juli 2018 mengatakan, ancaman kenaikan bunga KPR tidak akan menghambat kinerja PWON. Mengingat, perusahaan ini memiliki pangsa pasar kelas menengah dan menengah atas. "Kami tidak melihat kenaikan suku bunga tersebut akan memberikan tekanan masif pada permintaan apartemen PWON," tulis dia.
Prospek saham Pakuwon Jati ditopang kontribusi recurring income
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atawa BI 7-day repo rate (BI 7-DRR) menjadi 5,25% diperkirakan dapat menghantam kinerja perusahaan sektor properti. Maklum, kenaikan suku bunga dapat membuat daya beli masyarakat turun serta mengerek bunga kredit kepemilikan rumah (KPR). Namun, para analis masih memprediksi PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dapat bertahan. Apalagi kinerja perusahaan properti ini di kuartal I-2018 lalu ciamik. Pendapatan perusahaan ini melesat 19,54% menjadi Rp 1,65 triliun. Kenaikan tersebut juga berhasil mengerek laba bersih PWON melejit 61,79% menjadi sebesar Rp 562,85 miliar. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Akhmad Nurcahyadi dalam risetnya 10 Juli 2018 mengatakan, ancaman kenaikan bunga KPR tidak akan menghambat kinerja PWON. Mengingat, perusahaan ini memiliki pangsa pasar kelas menengah dan menengah atas. "Kami tidak melihat kenaikan suku bunga tersebut akan memberikan tekanan masif pada permintaan apartemen PWON," tulis dia.