Prospek Sentul City (BKSL) sejalan dengan nasib sektor properti



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek saham sektor properti tampaknya belum memiliki amunisi kuat, untuk melaju signifikan di tahun ini. Beberapa sentimen dipandang masih menjadi batu sandungan untuk emiten sektor properti tumbuh tahun ini.

Analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan mengungkapkan, sampai saat ini belum terlihat adanya sinyal perbaikan untuk kinerja emiten sektor properti. Hal ini tercermin dari marketing sales sektor properti di kuartal I-2019 yang rata-rata mencapai 20% dari target developer.

"Selain itu, pertumbuhan properti pun cenderung stagnan di level 0,05% year on year (yoy), yang mana hanya ditopang oleh properti bersegmen kecil," kata Rudy kepada Kontan.co.id, Selasa (21/5).


Sementara itu, pertumbuhan sektor properti untuk segmen menengah dan tinggi cenderung melemah, masing-masing tumbuh 5,50% dan 19,38% yoy. Kondisi kinerja sektor properti yang lesu tersebut, diprediksi Rudy masih akan berlanjut di tahun ini.

"Kami pikir masih akan berlanjut hingga akhir tahun, atau moderat dengan tahun lalu. Apalagi saat ini suku bunga Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) juga masih belum ada tanda-tanda diturunkan," jelasnya.

Kondisi tersebut juga berlaku bagi saham PT Sentul City Tbk (BKSL) ke depan. Menurut Rudy, prospek saham BKSL sepanjang 2019 masih belum menarik dan kurang bertenaga.

"Untuk BKSL memang belum ada yang benar-benar menarik, baik dari sisi fundamental maupun teknikalnya. Untuk saat ini masih not rated," ujarnya.

Sedangkan untuk prospek saham sektor properti secara keseluruhan, Rudy merekomendasikan investor untuk wait and see di jangka panjang.

Hal ini dilakukan, sembari menunggu sampai benar-benar ada trigger atau pemicu baru pada sektor konstruksi yang kemudian bisa ikut mendorong prospek sektor properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto