KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek minyak serpih (shale oil) atau shale hydrocarbon (oil and gas) di Indonesia dinilai cukup besar dan potensial untuk dikembangkan. Pemerintah pun menyatakan bakal menggarap shale oil untuk mencapai target 1 juta barel pada 2030. Praktisi hulu migas Tumbur Parlindungan mengatakan, meski memiliki potensi yang besar, namun belum ada kajian yang serius untuk mengembangkan shale hydrocarbon di Indonesia. Padahal, shale dapat menjadi penunjang produksi migas jika digarap dengan serius. Menurut Tumbur, potensi shale hydrocarbon ada di semua cekungan yang sudah berproduksi baik itu blok minyak maupun gas. "Demikian besar potensinya karena yang menjadi target produksi adalah source dari hydrocarbon," ungkap Tumbur kepada Kontan.co.id, Rabu (10/2).
Prospek shale oil dinilai menjanjikan, begini kata pengamat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek minyak serpih (shale oil) atau shale hydrocarbon (oil and gas) di Indonesia dinilai cukup besar dan potensial untuk dikembangkan. Pemerintah pun menyatakan bakal menggarap shale oil untuk mencapai target 1 juta barel pada 2030. Praktisi hulu migas Tumbur Parlindungan mengatakan, meski memiliki potensi yang besar, namun belum ada kajian yang serius untuk mengembangkan shale hydrocarbon di Indonesia. Padahal, shale dapat menjadi penunjang produksi migas jika digarap dengan serius. Menurut Tumbur, potensi shale hydrocarbon ada di semua cekungan yang sudah berproduksi baik itu blok minyak maupun gas. "Demikian besar potensinya karena yang menjadi target produksi adalah source dari hydrocarbon," ungkap Tumbur kepada Kontan.co.id, Rabu (10/2).