Prospek stimulus BOJ menekan yen



JAKARTA. Yen masih bergerak melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Pelemahan yen dipicu oleh adanya spekulasi bahwa Bank of Japan (BOJ) akan mempertahankan kebijakan stimulus moneter untuk menopang perbaikan ekonomi.

Di pasar spot, Jumat lalu (27/12), pasangan mata uang USD/JPY menguat 0,34% menjadi 105,17, pairing EUR/JPY naik 0,77% menjadi 144,59. Sedangkan, AUD/JPY masih bergerak datar 0% di level harga 93,2330 dibanding hari sebelumnya.

Pelemahan yen dipicu oleh ekspektasi dari para pengamat yang melihat BoJ akan meningkatkan stimulus pada Juni tahun depan. Bank Sentral Jepang, selama ini telah membeli lebih dari ¥ 7 triliun utang pemerintah setiap bulan untuk mengakhiri deflasi selama 15 tahun. BoJ berusaha untuk meningkatkan pembelian utang jika dibutuhkan untuk mencapai target inflasi 2%.


Ibrahim, analis pasar uang bilang, kebijakan moneter longgar yang sampai saat ini masih diterapkan Bank Sentral Jepang (BoJ) turut melemahkan pergerakan yen. Ia menambahkan, akhir pekan lalu yen tertekan dollar AS karena tingkat pengajuan klaim tunjangan pengangguran mingguan Amerika Serikat (AS) kian menurun dan isu pengurangan stimulus moneter AS.

Yen juga melemah terhadap euro karena karena adanya optimisme pemulihan ekonomi di Eropa. Selain itu, berkurangnya minat investor terhadap yen sebagai aset safe haven. "Eropa sedang mencapai surplus perdagangan yang besar, pergerakan euro mungkin juga merupakan refleksi hal tersebut," kata Vassili Serebbriakov, strategis mata uang BNP Paribas SA kepada Bloomberg.

Kepala Riset dan Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, dalam tiga hari terakhir di pekan lalu, yen melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Ekspektasi pelaku pasar terhadap kebijakan moneter Bank of Japan di tahun depan yang diprediksi akan menambah stimulus, dan kenaikan pajak pendapatan Jepang membawa sentimen negatif bagi yen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati