KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tergolong mentereng sepanjang kuartal pertama 2018. Prospek emiten berkode PTBA ini masih positif di tengah adanya pembatasan harga batubara domestic market obligation (DMO) untuk pembangkit listrik. Seperti yang diketahui, PTBA meraih kenaikan pendapatan sebesar 26,43% year on year (yoy) dari Rp 4,54 triliun pada kuartal I 2017 menjadi Rp 5,74 triliun pada kuartal I 2018. Seiring dengan itu, laba bersih perusahaan pelat merah ini juga melesat 66,62% yoy dari Rp 870,82 miliar di kuartal I 2017 menjadi Rp 1,45 triliun di kuartal I tahun ini. PTBA sebenarnya mendapat tantangan berupa kebijakan pembatasan harga batubara DMO untuk pembangkit listrik. Kebijakan ini juga membuat perusahaan pertambangan batubara wajib memasok kepada PLN sebesar 25% dari total produksinya.
Prospek tetap positif di tengah kebijakan DMO, beli saham Bukit Asam
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tergolong mentereng sepanjang kuartal pertama 2018. Prospek emiten berkode PTBA ini masih positif di tengah adanya pembatasan harga batubara domestic market obligation (DMO) untuk pembangkit listrik. Seperti yang diketahui, PTBA meraih kenaikan pendapatan sebesar 26,43% year on year (yoy) dari Rp 4,54 triliun pada kuartal I 2017 menjadi Rp 5,74 triliun pada kuartal I 2018. Seiring dengan itu, laba bersih perusahaan pelat merah ini juga melesat 66,62% yoy dari Rp 870,82 miliar di kuartal I 2017 menjadi Rp 1,45 triliun di kuartal I tahun ini. PTBA sebenarnya mendapat tantangan berupa kebijakan pembatasan harga batubara DMO untuk pembangkit listrik. Kebijakan ini juga membuat perusahaan pertambangan batubara wajib memasok kepada PLN sebesar 25% dari total produksinya.