JAKARTA. Tiga emiten masuk daftar terbaru saham-saham penyusun Indeks LQ45 periode Agustus 2013 hingga Januari 2014. Mereka adalah PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Mereka menggantikan posisi yang sebelumnya ditempati PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan PT Indika Energy Tbk (INDY). Dalam Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mematok lima kriteria saham LQ45. Kriteria itu antara lain aktivitas transaksi di pasar reguler yang mencakup nilai, volume, dan frekuensi.Kapitalisasi pasar juga menjadi dasar pertimbangan. Kondisi keuangan dan prospek emiten juga menjadi perhatian. Sekarang, mari kita longok keunggulan para anggota baru LQ45 ini. PWON, salah emiten properti terkemuka, sukses membukukan kenaikan laba bersih 74,71% year on year (yoy) di semester I-2013 menjadi senilai Rp 635,23 miliar. Menurut Steven Gunawan, analis Batavia Prosperindo Sekuritas, keunggulan PWON terletak pada komposisi pendapatan berulang alias recurring income yang hampir setengah dari total pendapatan. "Manajemen PWON selalu menjaga komposisi (pendapatan berulang) itu," terang Steven.
Prospek tiga anggota baru LQ45
JAKARTA. Tiga emiten masuk daftar terbaru saham-saham penyusun Indeks LQ45 periode Agustus 2013 hingga Januari 2014. Mereka adalah PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Mereka menggantikan posisi yang sebelumnya ditempati PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan PT Indika Energy Tbk (INDY). Dalam Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mematok lima kriteria saham LQ45. Kriteria itu antara lain aktivitas transaksi di pasar reguler yang mencakup nilai, volume, dan frekuensi.Kapitalisasi pasar juga menjadi dasar pertimbangan. Kondisi keuangan dan prospek emiten juga menjadi perhatian. Sekarang, mari kita longok keunggulan para anggota baru LQ45 ini. PWON, salah emiten properti terkemuka, sukses membukukan kenaikan laba bersih 74,71% year on year (yoy) di semester I-2013 menjadi senilai Rp 635,23 miliar. Menurut Steven Gunawan, analis Batavia Prosperindo Sekuritas, keunggulan PWON terletak pada komposisi pendapatan berulang alias recurring income yang hampir setengah dari total pendapatan. "Manajemen PWON selalu menjaga komposisi (pendapatan berulang) itu," terang Steven.