Prospek TLKM saat harga jalan di tempat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sejak April jalan di tempat. Saham ini bahkan cenderung mengalami penurunan tren sejak Juni.

TLKM sendiri sudah terkontraksi 33,26% dari harga tertinggi di Rp 4.030 pada 13 Januari 2020. Pergerakan TLKM yang lesu ini mengundang banyak pertanyaan dari para investor ritel. Kenapa TLKM bisa jalan di tempat?


Pendapatan TLKM pada semester I lalu sebesar Rp 66,9 triliun, turun 3,6% dibanding semester I-2019. Penurunan ini didorong oleh penurunan dari segmen sms dan telepon, sebesar 27,5%.

Di sisi lain, segmen data, internet, jasa teknologi naik 6,8% pada semester I-2020. Segmen fixed broadband (IndiHome) melejit 19,1% di semester I-2020.

Telkomsel, sebagai produk data TLKM, mencatatkan peningkatatan bisnis digital 13,5% menjadi Rp 31,9 triliun. Rata-rata pendapatan dari pelanggan (ARPU) meningkat dari Rp 45.000 per pelanggan menjadi Rp 46.000 per pelanggan.

Penggunaan data telkomsel meningkat 43% pada semester I menjadi 7.037 MB. Selain itu, trafik data telkomsel juga meningkat 40% menjadi 4.156PB.

Kami melihat pendapatan dari Telkomsel masih berpotensi meningkat dengan adanya kesepakatan Telkom dengan Netflix juga subsidi kuota dari pemerintah sebesar 35GB-50GB untuk para pengajar maupun murid.

IndiHome mengalami pertumbuhan 19% pada semester I-2020. Jumlah pelanggan IndiHome juga bertumbuh 24,2% menjadi 7,45 juta pelanggan.

IndiHome sebagai fixed broadband sudah menjangkau 496 dari 514 kota/kabupaten. Posisi IndiHome masih sangat kuat dalam segmennya dibanding pesaingnya seperti XL Home yang menjangkau 27 kota/kabupaten.

Utang TLKM mengalami peningkatan sebesar 26,7% menjadi Rp 136 triliun pada semester I-2020. Peningkatan ini diakibatkan oleh peningkatan utang lain-lain menjadi Rp 18 triliun, dari sebelumnya Rp 296 miliar pada semester I-2019.

Peningkatan utang menyebabkan naiknya DER menjadi 1,23 kali. Dilihat dari valuasinya, PBV TLKM saat ini berada di posisi yang murah dibandingkan dengan PBV secara historikalnya.

Harga TLKM saat ini dapat dikatakan murah. Secara fundamental TLKM masih kuat. Perusahaan ini merupakan leader di sektor telekomunikasi.

Kami percaya TLKM masih prospektif untuk masa depan, karena kebutuhan akan internet yang terus bertumbuh. Sejak 2015, pengguna aktif internet di Indonesia tumbuh dengan CAGR 19,3% per tahun.

Hal ini menjadi potensi bagi TLKM untuk mendulang pendapatan lebih besar dari segmen data dan internet. Saat ini segmen tersebut telah berkontribusi 68% dari total pendapatan TLKM. Kontribusi tersbut masih akan terus bertambah karena TLKM mulai meninggalkan segmen SMS dan telepon untuk fokus di internet.

Saat ini harga TLKM juga sudah berada dekat dengan area support di Rp 2.500. Ini menjadi kesempatan untuk cicil beli investasi jangka panjang.

Tetap perhatikan money management ketika akan membeli TLKM. Bagi yang sudah memenuhi porsi beli investasi TLKM bulan ini bisa hold. Untuk yang masih belum beli TLKM bisa cicil beli. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata