Persaingan bisnis televisi berbayar atau langganan, sepertinya bakal kian semarak. Pasalnya, mulai hari ini, Aora TV di bawah bendera PT Karya Megah Adijaya (KMA) resmi masuk sebagai pendatang baru di bisnis ini. Semakin ramainya pemain di sektor ini menandakan bahwa potensi bisnis televisi berbayar memang masih menjanjikan.Presiden Direktur KMA Ongki Soemarno tertarik untuk masuk ke industri ini karena melihat potensi pertumbuhan yang sangat besar di Indonesia. "Penetrasi pasarnya masih di bawah 2%. Padahal di negara lain penetrasi sudah mencapai 20 % hingga 70 %," tandasnya.Ongki lantas mencontohkan penetrasi di beberapa negara. Filipina, misalnya, angka penyerapannya mencapai 26 %. Sementara China dan India memiliki angka penetrasi lebih tinggi, masing-masing sebesar 36 %. Namun begitu, ia mengaku kesulitan untuk menggarap pasar Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah banyak televisi swasta (free too air) yang ada saat ini. “Hal itu memang menjadi hambatan tersendiri bagi kami," ujar Ongki.
Prospek TV Berbayar Masih Menjanjikan
Persaingan bisnis televisi berbayar atau langganan, sepertinya bakal kian semarak. Pasalnya, mulai hari ini, Aora TV di bawah bendera PT Karya Megah Adijaya (KMA) resmi masuk sebagai pendatang baru di bisnis ini. Semakin ramainya pemain di sektor ini menandakan bahwa potensi bisnis televisi berbayar memang masih menjanjikan.Presiden Direktur KMA Ongki Soemarno tertarik untuk masuk ke industri ini karena melihat potensi pertumbuhan yang sangat besar di Indonesia. "Penetrasi pasarnya masih di bawah 2%. Padahal di negara lain penetrasi sudah mencapai 20 % hingga 70 %," tandasnya.Ongki lantas mencontohkan penetrasi di beberapa negara. Filipina, misalnya, angka penyerapannya mencapai 26 %. Sementara China dan India memiliki angka penetrasi lebih tinggi, masing-masing sebesar 36 %. Namun begitu, ia mengaku kesulitan untuk menggarap pasar Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah banyak televisi swasta (free too air) yang ada saat ini. “Hal itu memang menjadi hambatan tersendiri bagi kami," ujar Ongki.