KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menilai, potensi pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia masih cukup terbuka. Apalagi, Indonesia berada dalam fase awal transisi menuju era elektrifikasi kendaraan. Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke diler) mobil listrik nasional tercatat sebanyak 42.889 unit pada 2024 atau melonjak 151,53% year on year (yoy). Mobil listrik pun berkontribusi 4,95% terhadap total penjualan wholesales mobil nasional pada tahun lalu. Yannes pun memperkirakan pangsa pasar mobil listrik nasional dapat meningkat sekitar 7%—8% atau setara penjualan 63.000—72.000 unit pada 2025. Angka ini mencerminkan optimisme terhadap pertumbuhan penjualan mobil listrik yang didorong oleh faktor-faktor seperti insentif pemerintah, pilihan merek yang bertambah, dan meningkatnya kesadaran konsumen.
Prospeknya Masih Cerah, Mobil Listrik Seperti Ini yang Diprediksi Bakal Diburu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menilai, potensi pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia masih cukup terbuka. Apalagi, Indonesia berada dalam fase awal transisi menuju era elektrifikasi kendaraan. Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke diler) mobil listrik nasional tercatat sebanyak 42.889 unit pada 2024 atau melonjak 151,53% year on year (yoy). Mobil listrik pun berkontribusi 4,95% terhadap total penjualan wholesales mobil nasional pada tahun lalu. Yannes pun memperkirakan pangsa pasar mobil listrik nasional dapat meningkat sekitar 7%—8% atau setara penjualan 63.000—72.000 unit pada 2025. Angka ini mencerminkan optimisme terhadap pertumbuhan penjualan mobil listrik yang didorong oleh faktor-faktor seperti insentif pemerintah, pilihan merek yang bertambah, dan meningkatnya kesadaran konsumen.