KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy untuk saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan target harga jangka panjang Rp 5.000 per saham. Dalam riset tanggal 11 Februari 2022, Analis Samuel Sekuritas Paula Ruth menjabarkan sejumlah faktor positif yang dapat mengangkat kinerja TLKM. Pertama, Telkom diyakini akan meraup lebih banyak manfaat dari meningkatnya permintaan terhadap layanan broadband IndiHome. Konsolidasi bisnis menara serta strategi perusahaan memperbanyak portofolio menara secara organik maupun anorganik juga akan menjadi penopang pertumbuhan Telkom di tengah penurunan permintaan layanan suara dan SMS.
"Kami juga melihat strategi Telkom untuk mengembangkan bisnis dengan pendapatan berulang (kontrak jangka panjang), seperti menara dan data center tertentu dapat sedikit membantu Telkom ketika menghadapi ketidakpastian di masa depan," ucap Paula.
Baca Juga: Amankan Pasokan Batubara, PLN Ubah Kontrak Menjadi Fixed Jangka Panjang Samuel Sekuritas memproyeksi, pertumbuhan pendapatan dan EBITDA bisnis non-Telkomsel pada 2022 masing-masing akan tumbuh 8,8% year on year (yoy) dan 9,7% yoy. Faktor kedua adalah adanya kemungkinan monetisasi bisnis data yang lebih baik sejalan dengan persaingan yang lebih sehat usai merger Indosat-Tri.
"Hal ini ditambah dengan bauran pendapatan Telkomsel yang sudah lebih menarik karena pendapatan dari layanan data saat ini sudah lebih dominan dibanding layanan suara dan SMS," tutur Paula. Paula memperkirakan, layanan data akan menyumbang sekitar 71% pendapatan Telkomsel tahun 2022 dengan penurunan effective yield data/MB yang lebih rendah, yakni dari -23,7% yoy pada 2021 menjadi -16,0% yoy pada 2022.
Baca Juga: Kasus Covid-19 16 Februari 2022 Rekor, 119 Kabupaten Kota Zona Oranye Corona Di sisi lain, Samuel Sekuritas masih agak mewaspadai dampak kenaikan kembali kasus Covid-19 pada kinerja Telkomsel serta monetisasi data, setidaknya dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka menengah hingga panjang, peluang pertumbuhan Telkom tetap ada seiring dengan meningkatnya permintaan layanan broadband dan kuatnya neraca Telkom. Paula memproyeksi pertumbuhan pendapatan Telkom berkisar antara 5%-8% yoy pada 2022-2023. Sementara itu, proyeksi pertumbuhan pendapatan Telkomsel lebih konservatif, yakni 2%-8% yoy pada periode yang sama. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli