KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk mencari dana segar melalui perpetual bond pada tahun depan, tampaknya akan ramai diserap oleh investor. Eric Sutedja, Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management menyebut rencana WIKA menerbitkan perpetual bond dengan tenor 3 tahun kupon 10,5% sangat menarik. "Kita compare saja sama yang baru menerbitkan, Adira Finance ADMF rating AAA tiga tahun 9% ini multifinance, kalau kita lihat ke credit spread IBPA. Untuk tenor 3 tahun selisih antara rating AAA dengan A itu sekitar 1,5% atau 132,93 basis poin (bps) ke 293,09 bps, jadi dapat kupon 10,5% sangat menarik," kata Eric. Lebih lanjut dia menjelaskan, investor juga akan mencermati pemilihan presiden tahun depan, untuk memastikan keberlangsungan proyek infrastruktur di Indonesia tetap berlanjut. Risiko dalam penawaran ini adalah alasan WIKA menerbitkan perpetual bond karena rasio utang yang sudah di limit atas. Namun menurut Eric risiko gagal bayar berkurang karena WIKA adalah perusahaan BUMN.
Prospera AM: Tawaran perpetual bond Wijaya Karya (WIKA) menarik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk mencari dana segar melalui perpetual bond pada tahun depan, tampaknya akan ramai diserap oleh investor. Eric Sutedja, Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management menyebut rencana WIKA menerbitkan perpetual bond dengan tenor 3 tahun kupon 10,5% sangat menarik. "Kita compare saja sama yang baru menerbitkan, Adira Finance ADMF rating AAA tiga tahun 9% ini multifinance, kalau kita lihat ke credit spread IBPA. Untuk tenor 3 tahun selisih antara rating AAA dengan A itu sekitar 1,5% atau 132,93 basis poin (bps) ke 293,09 bps, jadi dapat kupon 10,5% sangat menarik," kata Eric. Lebih lanjut dia menjelaskan, investor juga akan mencermati pemilihan presiden tahun depan, untuk memastikan keberlangsungan proyek infrastruktur di Indonesia tetap berlanjut. Risiko dalam penawaran ini adalah alasan WIKA menerbitkan perpetual bond karena rasio utang yang sudah di limit atas. Namun menurut Eric risiko gagal bayar berkurang karena WIKA adalah perusahaan BUMN.