Protes buruh di China merebak



BEIJING. Para pekerja migran China bentrok dengan polisi di luar kota Guangzhou, China Selatan. Ini adalah malam ketiga mereka melakukan demonstrasi.

Sekitar seribu demonstran membakar mobil-mobil dan menghancurkan gedung-gedung pemerintah hari Minggu malam (12/06) di dekat kota yang menjadi pusat manufaktur China.

Polisi dilaporkan melepaskan gas air mata dan mengerahkan kendaraan-kendaraan lapis baja. Unjuk rasa dipicu oleh tuduhan perlakuan semena-mena yang diterima oleh seorang pekerja migran yang sedang hamil dari petugas penjaga keamanan.


Para saksi mata mengatakan dia terjatuh sedangkan beberapa orang lain mengatakan dia didorong setelah bertengkar dengan petugas keamanan yang meminta wanita tersebut memindahkan kiosnya dari depan sebuah supermarket.

Ketika berita insiden ini menyebar, para pekerja migran yang lain kebanyakan berasal dari provinsi Sichuan langsung mengamuk.

Polisi dilempari batu bata dan botol-botol, jendela-jendela dipecahkan dan kendaraan polisi dijungkirbalikkan. Dalam peristiwa ini, sedikitnya 25 orang ditangkap.

Kota Zengcheng yang berdekatan dengan Guangzhou adalah pusat pabrik pakaian dan sejumlah pabrik tekstil. Kebanyakan karyawan merupakan pekerja migran.

"Kasus ini hanya bentrokan biasa antara pedagang kaki lima dan petugas keamanan pemerintahan daerah, tetapi digunakan oleh sejumlah orang yang memang ingin menciptakan keributan," kata walikota Zengcheng, Ye Niuping seperti dikutip oleh koran China Daily.

Keluhan soal korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan begitu meluas dan insiden-insiden seperti ini terjadi di seluruh China setiap minggu.

Penangkapan demonstran juga terjadi lewat insiden terpisah di kota Lichuan, provinsi Hubei, China utara ketika ratusan penduduk setempat menduduki kantor-kantor pemerintah setelah seorang pejabat lokal yang dihormati tewas dalam tahanan.

Pejabat bernama Ran Jinxian ditangkap setelah dituduh menerima suap terkait dengan pencaplokan lahan dan meratakan rumah-rumah penduduk secara paksa.

Ran, 49 tahun, ditangkap tanggal 26 Mei dan tewas tanggal 4 Juni. Keluarganya mengatakan dia tewas dipukuli selama interogasi. Beberapa pejabat sudah ditangkap dan sedang diselidiki terkait atas kematian Ran.

Editor: