Protes jam malam, kerusuhan pecah di kota-kota di Belanda



KONTAN.CO.ID - AMSTERDAM. Polisi Belanda menahan lebih dari 150 orang pada malam ketiga kerusuhan di kota-kota di seluruh negeri kincir raksasa.

Kelompok perusuh yang berkeliaran membakar, melempar batu, dan menjarah toko dalam kekerasan yang dipicu oleh jam malam yang bertujuan untuk mengekang penyebaran virus corona baru.

Belanda menerapkan jam malam pertama sejak Perang Dunia Kedua, menyusul peringatan dari National Institute for Health (RIVM) atas gelombang baru infeksi virus corona karena kemunculan "varian Inggris".


Jam malam tetap Belanda terapkan meskipun berminggu-minggu terjadi penurunan kasus baru virus corona.

Baca Juga: WHO: Minggu ini, kami perkirakan kasus corona global mencapai 100 juta

Sepuluh polisi terluka di kota pelabuhan Rotterdam, tempat 60 perusuh ditahan semalam, kantor berita ANP melaporkan pada Selasa (26/1) seperti dilansir Reuters.

Dua fotografer terluka setelah menjadi sasaran perusuh pelempar batu, satu di ibu kota Amsterdam, dan satu lagi di kota terdekat Haarlem, menurut stasiun televisi NH Nieuws.

Di timur ibu kota, setidaknya sembilan orang ditahan setelah bentrokan dengan polisi anti-huru hara. Jendela toko dihancurkan dan kelompok yang marah menyerang sebuah mobil polisi, saksi mata mengungkapkan.

Sekolah dan toko non-esensial tutup sejak pertengahan Desember tahun lalu, setelah bar dan restoran tidak beroperasi dua bulan sebelumnya.

Korban meninggal di Belanda akibat Covid-19 mencapai 13.579, dengan 952.950 kasus virus corona hingga saat ini.

Selanjutnya: Proyeksi Singapura, mungkin butuh 4 tahun sebelum pandemi virus corona berakhir

Editor: S.S. Kurniawan