JAKARTA. Pemerintah tidak puas dengan pelaksanaan hasil protokol bilateral antara Indonesia dan China menyangkut ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA) di Yogyakarta tahun lalu. Karena itu, pemerintah Indonesia akan menggelar pertemuan bilateral dengan China. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, pertemuan ini tak hanya melibatkan Kementerian Perdagangan, tapi juga kementerian lain. "Pertemuan di Yogyakarta itu tampaknya tidak begitu efektif berjalan di level Menteri Perdagangan," kata Hatta di sela-sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional, Kamis (28/4). Hatta melihat, perlu ada semacam suatu pertemuan rutin antara Kementerian Indonesia dan Kementerian China membahas perdagangan kedua negara. Bentuknya bisa semacam satu joint ministrial meeting. Cara ini sudah diterapkan dengan Korea dan Jepang.
Protokol bilateral belum efektif
JAKARTA. Pemerintah tidak puas dengan pelaksanaan hasil protokol bilateral antara Indonesia dan China menyangkut ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA) di Yogyakarta tahun lalu. Karena itu, pemerintah Indonesia akan menggelar pertemuan bilateral dengan China. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, pertemuan ini tak hanya melibatkan Kementerian Perdagangan, tapi juga kementerian lain. "Pertemuan di Yogyakarta itu tampaknya tidak begitu efektif berjalan di level Menteri Perdagangan," kata Hatta di sela-sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional, Kamis (28/4). Hatta melihat, perlu ada semacam suatu pertemuan rutin antara Kementerian Indonesia dan Kementerian China membahas perdagangan kedua negara. Bentuknya bisa semacam satu joint ministrial meeting. Cara ini sudah diterapkan dengan Korea dan Jepang.