JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah masih meradang sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Demi mengantisipasi penurunan CPO, PT Provident Agro Tbk siap menggenjot volume produksi.Devin Antonio, Direktur Keuangan PT Provident Agro mengatakan, sepanjang kuartal pertama tahun ini, harga CPO Provident Agro anjlok 15,5%. Pada kuartal pertama tahun lalu, harga cpo Provident Agro sebesar Rp 7.700 per kilogram (kg). Namun, pada tiga bulan pertama tahun ini, harga CPO Provident Agro hanya Rp 6.500 per kg.Solusinya, korporasi milik pengusaha Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno ini akan menaikkan produksi tandan buah segar (TBS)-nya. "Tahun ini, produksi TBS Provident Agro mencapai 280.000 ton," kata Devin. Diharapkan dengan kenaikan produksi TBS mampu mengerek kenaikan produksi CPO. Tahun lalu, Provident Agro mampu memproduksi CPO sebesar 70.805 ton. Tahun ini, produksi CPO Provident Agro akan naik 27,11% menjadi 90.000 ton.Sampai Maret 2013, Provident Agro mencatatkan kenaikan TBS sebesar 29,3%. Pada kuartal pertama tahun lalu, produksi TBS Provident Agro sebanyak 42.068 ton. Sementara pada kuartal pertama tahun ini, produksi TBS Provident Agro bisa mencapai 54.400 ton.Kenaikan produksi TBS ini diikuti oleh kenaikan produksi CPO. Pada kuartal pertama tahun lalu, produksi CPO milik Provident Agro mencapai 14.293 ton. Tahun ini, pada periode yang sama, produksi CPO Provident Agro naik 29% menjadi 18.438 ton."Kuartal pertama tahun lalu, penjualan kita 14.500 ton, tahun ini di periode yang sama penjualan kita mencapai 20.700 ton," kata DevinInvestasi tanaman mudaTri Boewono, Presiden Direktur Provident Agro mengatakan, Perusahaannya akan menaikkan produktivitas tanamannya. Saat ini, usia tanaman Provident Agro baru 5 - 6 tahun sehingga produktivitasnya masih rendah. Tri tidak mengatakan berapa besar kenaikan produktivitas tanaman sawit miliknya.Karena, usia tanaman yang masih muda, Devin menambahkan perusahaan harus mengeluarkan dana lebih supaya produktivitas tanaman tersebut meningkat. Dana tersebut, rencananya diambilkan dari hasil penawaran saham perdana atawa initial public offering (ipo). Davin menjelaskan, tahun ini Provident Agro akan gunakan dana investasi sebesar Rp 236 miliar untuk kebutuhan tanaman. "Sampai Maret, dana yang sudah terpakai sebanyak Rp 183 miliar," kata Davin.Tak hanya menaikkan produktivitas tanaman, Provident Agro juga akan menambah luas areal tertanam. Tahun lalu, luas areal tertanam ini naik tipis menjadi 44.475 hektare (ha). Sampai kuartal pertama tahun ini lahan tertanam milik Provident Agro seluas 44.760. Dalam tiga bulan, Provident Agro menambah luas areal lahan tertanam sebanyak 195 ha.Saat ini, Provident Agro memiliki 11 perkebunan kelapa sawit di Riau, Bengkulu, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat. Walaupun kini kuartal II berakhir tinggal dua minggu lagi, Tri belum tahu bagaimana harga rata-rata CPO di kuartal ini. "Untuk kuartal II, harga CPO masih belum bisa kita prediksi," katanya.Kinerja Provident Agro sepanjang 2012 masih suram. Pendapatan perusahaan memang tercatat naik dari Rp 399,57 menjadi Rp 559,23 miliar tahun lalu. Namun, anjloknya harga jual membuat Provident Agro tidak mampu keluar dari jeratan kerugian.Tahun lalu, Provident Agro rugi Rp 83,3 miliar. Padahal, tahun sebelumnya, perusahaan mencetak laba bersih senilai Rp 27,16 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Provident Agro genjot produksi sawit
JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah masih meradang sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Demi mengantisipasi penurunan CPO, PT Provident Agro Tbk siap menggenjot volume produksi.Devin Antonio, Direktur Keuangan PT Provident Agro mengatakan, sepanjang kuartal pertama tahun ini, harga CPO Provident Agro anjlok 15,5%. Pada kuartal pertama tahun lalu, harga cpo Provident Agro sebesar Rp 7.700 per kilogram (kg). Namun, pada tiga bulan pertama tahun ini, harga CPO Provident Agro hanya Rp 6.500 per kg.Solusinya, korporasi milik pengusaha Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno ini akan menaikkan produksi tandan buah segar (TBS)-nya. "Tahun ini, produksi TBS Provident Agro mencapai 280.000 ton," kata Devin. Diharapkan dengan kenaikan produksi TBS mampu mengerek kenaikan produksi CPO. Tahun lalu, Provident Agro mampu memproduksi CPO sebesar 70.805 ton. Tahun ini, produksi CPO Provident Agro akan naik 27,11% menjadi 90.000 ton.Sampai Maret 2013, Provident Agro mencatatkan kenaikan TBS sebesar 29,3%. Pada kuartal pertama tahun lalu, produksi TBS Provident Agro sebanyak 42.068 ton. Sementara pada kuartal pertama tahun ini, produksi TBS Provident Agro bisa mencapai 54.400 ton.Kenaikan produksi TBS ini diikuti oleh kenaikan produksi CPO. Pada kuartal pertama tahun lalu, produksi CPO milik Provident Agro mencapai 14.293 ton. Tahun ini, pada periode yang sama, produksi CPO Provident Agro naik 29% menjadi 18.438 ton."Kuartal pertama tahun lalu, penjualan kita 14.500 ton, tahun ini di periode yang sama penjualan kita mencapai 20.700 ton," kata DevinInvestasi tanaman mudaTri Boewono, Presiden Direktur Provident Agro mengatakan, Perusahaannya akan menaikkan produktivitas tanamannya. Saat ini, usia tanaman Provident Agro baru 5 - 6 tahun sehingga produktivitasnya masih rendah. Tri tidak mengatakan berapa besar kenaikan produktivitas tanaman sawit miliknya.Karena, usia tanaman yang masih muda, Devin menambahkan perusahaan harus mengeluarkan dana lebih supaya produktivitas tanaman tersebut meningkat. Dana tersebut, rencananya diambilkan dari hasil penawaran saham perdana atawa initial public offering (ipo). Davin menjelaskan, tahun ini Provident Agro akan gunakan dana investasi sebesar Rp 236 miliar untuk kebutuhan tanaman. "Sampai Maret, dana yang sudah terpakai sebanyak Rp 183 miliar," kata Davin.Tak hanya menaikkan produktivitas tanaman, Provident Agro juga akan menambah luas areal tertanam. Tahun lalu, luas areal tertanam ini naik tipis menjadi 44.475 hektare (ha). Sampai kuartal pertama tahun ini lahan tertanam milik Provident Agro seluas 44.760. Dalam tiga bulan, Provident Agro menambah luas areal lahan tertanam sebanyak 195 ha.Saat ini, Provident Agro memiliki 11 perkebunan kelapa sawit di Riau, Bengkulu, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat. Walaupun kini kuartal II berakhir tinggal dua minggu lagi, Tri belum tahu bagaimana harga rata-rata CPO di kuartal ini. "Untuk kuartal II, harga CPO masih belum bisa kita prediksi," katanya.Kinerja Provident Agro sepanjang 2012 masih suram. Pendapatan perusahaan memang tercatat naik dari Rp 399,57 menjadi Rp 559,23 miliar tahun lalu. Namun, anjloknya harga jual membuat Provident Agro tidak mampu keluar dari jeratan kerugian.Tahun lalu, Provident Agro rugi Rp 83,3 miliar. Padahal, tahun sebelumnya, perusahaan mencetak laba bersih senilai Rp 27,16 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News