Provident Agro membayar utang lebih mahal



JAKARTA. PT Provident Agro Tbk (PALM) membayar utang dengan nilai lebih tinggi dibanding utang yang diperoleh. Utang tersebut merupakan utang yang diperoleh oleh sejumlah anak usaha PALM kepada Deira Equity Ltd yang kemudian dilimpahkan kepada Deira Cayman Ltd.Anak usaha Provident, PT Mutiara Sawit Seluma (MSS), PT Saban Subur (SSS), dan PT Surya Agro Persada (SAP) mendapat kucuran pinjaman senilai US$ 1,2 juta. Pinjaman ini diberikan oleh Deira tanpa bunga alias zero interest. Jika menggunakan kurs saat ini, yaitu Rp Rp 11.800 per dollar AS, pinjaman itu setara dengan Rp 14,16 miliar. Nah, utang tersebut disepakati akan dikonvesi menjadi saham PALM. Guna merealisasikan hal itu, PALM menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). 

Jumlah saham baru itu sebanyak 79,56 juta saham dengan harga Rp 420 per saham. Dengan demikian, total dana hasil private placement itu mencapai Rp 33,41 miliar. Angka dua kali lipat lebih tinggi dibanding utang yang harus dibayar.Devin Antonio Ridwan, Direktur Keuangan PALM beralasan, berhubung pinjaman itu tanpa bunga, jadi nilai pengembalian lebih tinggi. "Untuk harga pelaksanaan (non HMETD) ditentukan seseuai 25 hari bursa sebelum pengumuman RUPSLB," jelasnya.Namun, efek dilusi private placement ini tidak terlalu besar, yaitu hanya 1,12%. Dengan demikian, setelah non HMETD, Deira akan mengempit 1,12% saham PALM. Sedangkan, pemegang saham lama, PT Saratoga Sentra Business dan PT Provident Capital Indonesia masing-masing akan menyusut dari 44,66% menjadi 44,16%. Begitu juga kepemilikan publik, dari 10,68% menjadi 10,56%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia