Provident Agro (PALM) optimistis dorong penyerapan produknya ke pasar dalam negeri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Provident Agro Tbk (PALM) menilai pandemi Covid-19 tak berdampak besar bagi bisnis sawit perseroan. Hanya saja perusahaan masih mengupayakan agar kinerja PALM tetap menunjukkan hasil yang baik.

Di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi ini, sebenarnya manajemen enggan berspekulasi terhadap tren permintaan dan harga minyak sawit mentah (CPO) saat ini.

Corporate Secretary, Provident Agro,Lim Na Lie, mengatakan bahwa kinerja sawit nasional masih stabil di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Namun akibat dari pandemi ini, permintaan ekspor mengalami penurunan  ke beberapa pasar luar negeri seperti China, India, Eropa, dan Amerika Serikat," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis kemarin (22/10).

Baca Juga: Provident Agro (PALM) telah menyerap belanja modal Rp 9,75 miliar di semester I-2020

Hal tersebut tentunya memengaruhi persoalan fluktuasi harga komoditas sawit.

Kondisi dan pertumbuhan bisnis PALM akan sangat tergantung pada harga CPO. Oleh karena itu, PALM belum mengatakan berapa target capaian kinerja yang dibidik PALM tahun ini. Perseroan sendiri, kata Na Lie berusaha menggenjot strategi dengan mendorong penyerapan produksi untuk pasar dalam negeri.

Manajemen juga enggan membeberkan perolehan bisnis sampai kuartal ketiga tahun ini. Na Lie hanya mengatakan bahwa secara aktual produksi CPO perusahaan sampai dengan Juni 2020 mencapai 14.528,9 ton dan sebanyak 2.503,8 ton PK.

Sedangkan serapan belanja modal hingga semester pertama tahun ini mencapai Rp 9,8 miliar yang digunakan untuk infrastruktur perawatan tanaman di kebun. Asal tahu saja, perseroan telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di hari Rabu lalu, (21/10) yang mana membahas penggunaan saldo laba perseroan.

Na Lie mengatakan saldo laba tahun 2019 sebagiannya dibagikan sebagai dividen tunai sejumlah Rp 33 per lembar saham. Dengan jumlah saham yang beredar sebanyak 7.119.540.356 lembar maka total dividen yang dibagikan sekitar Rp 234 miliar.

Melansir laporan keuangan PALM per-Juni 2020, perusahaan sawit ini mencatatkan penjualan  sebesar Rp 121,27 miliar atau tumbuh 25% year on year (yoy).

Sejalan dengan itu laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 142% yoy menjadi Rp 17,05 miliar dari yang sebelumnya rugi bersih Rp 40,49 miliar di akhir Juni 2019.

Selanjutnya: Kinerja Provident Agro (PALM) cemerlang di semester I-2020, ini sebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli