Proving Ground: Langkah Strategis Transformasi Otomotif Menuju Indonesia Emas 2045



KONTAN.CO.ID - PT Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG), anak perusahaan Gobel Group, melalui skema Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sedang mengembangkan Fasilitas Pengujian Kendaraan Bermotor (Proving Ground) terbesar di Asia Tenggara, yang berlokasi di Balai Pengujian Laik Jalan & Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, Jawa Barat.

Direncanakan siap beroperasi pada April 2025, proyek ini dirancang dengan standar internasional sesuai United Nations Regulation (UNR) dan Mutual Recognition Agreement (MRA) ASEAN. Kehadiran fasilitas ini bertujuan untuk mendukung industri otomotif nasional yang lebih kompetitif, baik di pasar domestik maupun global, sekaligus menjadi bagian dari upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

Dalam kunjungan ke lokasi pembangunan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung proyek yang memiliki peran strategis sebagai pusat pengujian dan sertifikasi kendaraan bermotor. Fasilitas Uji Kelayakan Kendaraan ini akan menjadi katalisator untuk mempercepat pertumbuhan industri otomotif nasional, sejalan dengan agenda pemerintah dalam meningkatkan daya saing produk otomotif Indonesia di pasar internasional.


Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ekspor mobil Indonesia pada semester I-2024 mencapai USD 2,78 miliar, sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 2,97 miliar. Kehadiran Proving Ground ini diharapkan dapat meningkatkan angka ekspor serta memperluas akses industri otomotif Indonesia di pasar internasional.

Hiramsyah S. Thaib, President Director & Group CEO Gobel Group yang juga Direktur Utama PT IIAPG, menyampaikan bahwa “Proving Ground ini akan memainkan peran penting dalam mendukung ekspor otomotif dan menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal, hal ini menjadi wujud aspirasi kami untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh industri otomotif tanah air.

Kami yakin bahwa kolaborasi ini, didukung oleh inovasi teknologi dan komitmen terhadap keberlanjutan, akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat otomotif terkemuka di Asia Tenggara dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan”.

Saat ini, proyek pembangunan Proving Ground Bekasi sudah mencapai 56,57%, menghadirkan 16 fasilitas pengujian yang dirancang khusus untuk memenuhi standar internasional dengan keunggulan menghadirkan fasilitas uji  High Speed Oval Track sepanjang 3,5 km dengan 3 jalur, yang memungkinkan kendaraan mencapai kecepatan hingga 250 km/jam pada jalur lurus sejauh 2 km dan kecepatan 156 km/jam di jalur melengkung dengan kemiringan 20%.

Selain itu, fasilitas ini juga dilengkapi dengan Test Crash, yang merupakan fasilitas uji tabrak depan dan samping pertama di Asia Tenggara, serta Test Hills fasilitas uji tanjakan dengan 5 variasi kemiringan mulai dari 8% hingga 25% untuk mensimulasikan uji kemampuan kendaraan di berbagai kondisi medan.

Sebagai bagian dari upaya mendukung keberlanjutan lingkungan dan mendukung target pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, proyek Proving Ground Bekasi juga dilengkapi dengan fasilitas uji emisi yang memenuhi standar Euro 6.

Standar ini jauh lebih ketat dibandingkan dengan standar yang berlaku saat ini di Indonesia yaitu standar Euro 4 (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017). Pada standar Euro 6, kadar nitrogen oksida yang diizinkan untuk kendaraan berbahan bakar diesel dikurangi hingga 67 persen dibandingkan standar sebelumnya.

Selain itu, batasan baru juga diterapkan pada jumlah partikel yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar bensin untuk mengurangi emisi polusi udara. Dengan adanya fasilitas yang mengikuti standar internasional ini, Proving Ground Bekasi tidak hanya mendukung tercapainya target Net Zero Emission, tetapi juga mempersiapkan industri otomotif nasional agar mampu memenuhi standar global dan bersaing di pasar internasional.

Proyek ini juga melibatkan perusahaan-perusahaan besar dari dalam dan luar negeri yang tergabung dalam konsorsium PT Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG) yang termasuk Gobel Group melalui PT Gobel International, Astra Group melalui PT Bintang Pradipa Persada dan PT Astra Daihatsu Motor, PT Hutama Karya (Persero), Toyota Tsusho Corporation, serta Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN) yang merupakan  Badan Usaha Milik Negara Jepang di bawah naungan MILT (Ministry of Infrastructure, Land, Transportation and Tourism), proyek ini tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa tetapi juga memberikan multiplier effect yang luas bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Fasilitas pengujian Proving Ground Bekasi dirancang oleh konsultan internasional IDIADA Automotive Technology SA. dari Spanyol, yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam membangun fasilitas pengujian kendaraan dan juga telah membangun 70% proving ground di seluruh dunia, serta didukung oleh Nippon Koei - Indokoei Internasional dari Jepang sebagai konsultan detail engineering design.

Ada pun pendanaan Proyek Proving Ground Bekasi, didanai oleh Jepang melalui JBIC (Japan Bank for International Corporation) dan MUFG (Mitsubishi UFJ Financial Group) yang merupakan salah satu Bank terbesar di Jepang.  

Dengan skala proyek yang luas dan teknologi canggih, proving ground ini diharapkan dapat mempercepat transformasi ekonomi Indonesia dan memperkuat daya saing produk otomotif nasional di kancah global, sejalan dengan visi untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat otomotif terdepan di Asia Tenggara dan mencapai Visi Indonesia Emas 2045.

Tentang PT Indonesia International Automotive Proving Ground

PT Indonesia International Automotive Proving Ground (PT IIAPG) adalah perusahaan konsorsium pemenang tender internasional Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Pengembangan Proving Ground BPLJSKB Bekasi,  yang didirikan melalui kolaborasi beberapa perusahaan terkemuka, baik dari dalam maupun luar negeri. Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam konsorsium ini meliputi Gobel Group melalui PT Gobel International, Astra Group melalui PT Bintang Pradipa Persada dan PT Astra Daihatsu Motor, PT Hutama Karya (Persero), Toyota Tsusho Corporation, serta Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN) dari Jepang.

PT IIAPG berkomitmen mendukung pertumbuhan industri otomotif nasional dengan mengembangkan fasilitas uji kendaraan berstandar internasional. Sebagai mitra strategis pemerintah melalui skema KPBU, PT IIAPG tengah membangun proving ground terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, untuk memastikan peningkatan kualitas dan daya saing produk otomotif Indonesia di pasar global.

Tentang Gobel Group

Gobel Group atau Kelompok Usaha Gobel merupakan salah satu grup bisnis terkemuka di Indonesia. Gobel Group berawal pada tahun 1954 ketika Thayeb Mohammad Gobel, pionir industri elektronika Indonesia merintis usaha perakitan radio transistor pertama di Indonesia dengan merek Tjawang.

Gobel Group menjadikan Filosofi Pohon Pisang sebagai landasan dalam berkarya. Filosofi tersebut melambangkan semangat kebersamaan, rela berkorban, mengabdi kepada masyarakat dan perlunya menyiapkan diri untuk generasi selanjutnya.  

Selama lebih dari enam dekade Gobel Group telah tumbuh dan berkembang. Cakupan bisnis Gobel Group meliputi, antara lain di bidang: Elektronik, Kimia, Kesehatan, Transportasi & Logistik, Makanan, Properti, dan Periklanan. Gobel Group senantiasa berusaha menciptakan lapangan pekerjaan. Kini, sebanyak 18.000 tenaga kerja terlibat dalam kegiatan bisnis  Gobel Group dan anak usahanya.

Di sisi lain, Gobel Group juga berkomitmen melindungi lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada pemerintah dan masyarakat.

Baca Juga: Bukan Rebranding, Ini Strategi Gobel Group Bertahan hingga 68 Tahun

Selanjutnya: Minggu (20/10), KRL Commuter Line Rute Bogor-Jakarta Kota Tak Berhenti di Manggarai

Menarik Dibaca: Master Bagasi Fokus Penuhi Kebutuhan Para Diaspora

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti