KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumbagsel menyatakan, dua wilayah yang diandalkan menjadi tulang punggung hulu migas dalam lima tahun belakangan ialah Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Koordinator Humas SKK Migas Sumbagsel Andi Ari Pangeran menjelaskan, Sumbagsel meliputi lima provinsi yakni Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung. “Dalam lima tahun belakangan ini Jambi dan Sumatera Selatan menjadi tulang punggung migas di Sumbagsel,” jelasnya saat buka puasa bersama dan diskusi energi di Jakarta, Minggu (16/4).
Baca Juga: Sepanjang Kuartal I, Produksi Migas Pertamina Hulu Indonesia Naik 4% Andi menjelaskan untuk mendukung program 1 juta barrel dan 12 miliar standar kaki kubik gas di 2030, di tahun ini wilayah Sumbagsel akan menjalankan 7 kegiatan seismik yang terdiri dari 5 kegiatan di Sumatera Selatan dan 2 kegiatan di Jambi. Sementara itu, sepanjang 2023 akan dilaksanakan pengeboran eksplorasi di 12 sumur dengan perincian 9 sumur di Sumatera Selatan, 2 sumur di Jambi, dan 1 di Lampung. Sedangkan kegiatan eksploitasi sumur akan dilakukan sebanyak 89 sumur yakni 67 sumur di Sumatera Selatan dan 22 sumur di Jambi. Sampai dengan kuartal I 2023, lanjut Andi, wilayah Sumbagsel telah merealisasikan kegiatan pengeboran eksplorasi sebanyak 1 sumur di Sumatera Selatan dari target 12 sumur. “Memang di awal tahun ini beberapa kegiatan masih belum sepenuhnya lancar kembali di Sumbagsel. Berbeda kalau di daerah Jawa sudah mulai pulih. Di Sumatera wilayah pemboran belum semasif yang diharapkan,” ungkapnya. Pengeboran eksplorasi ini dilakukan oleh PHE Ogan Komering di sumur South East Mandala (SEM)-1X di WK Ogan Komering. Target formasi di DST#1 FM Baturaja di kedalaman 1.356 hingga 1.541 meter kedalaman terukur (mMD) dan menghasilkan 70 barrel minyak perhari (BOPD).
Baca Juga: SKK Migas dan KKKS Akan Kembali Menggelar Forum KapNas Ketiga Tahun Ini Sedangkan untuk bor eksploitasi sudah terlaksana di 15 sumur dari target tahun ini sebanyak 89 sumur. Andi mengungkapkan, nantinya puncak capaian target eksplorasi dan eksploitasi akan terjadi di kuartal II dan kuartal III 2023. Adapun kegiatan seismik yang sudah terealisasi sampai akhir Maret 2023 baru 1 dan menyisakan 6 kegiatan seismik lagi di sepanjang tahun ini. Andi menjelaskan, aktivitas seismik ini dilakukan oleh Pertamina EP di ABAB yakni 3 dimensi dengan jangkauan 200 kilometer persegi. Kegiatan ini sudah dilakukan pada Januari 2023 dengan perincian kick off pada 13-14 Desember 2022 dan partest 17 Januari 2023. Kegiatan ini telah memiliki surat dukungan dari Dinas ESDM Provinsi Sumatera Selatan. “Tentunya ada penyiapan pemboran eksplorasi, eksploitasi, dan seismik perizinan sedang kami penuhi di KKKS,” terangnya.
Andi mengakui, salah satu kendala terbesar yang dirasakan KKKS dalam melakukan kegiatan hulu migas di Sumbagsel, khususnya di Sumatera Selatan ialah perolehan lahan. Sebagai solusinya, SKK Migas dan KKKS terus melakukan koordinasi dengan sejumlah industri terkait yakni perkebunan, batubara, hingga masyarakat untuk menyelesaikan masalah pengadaan lahan ini. Andi mengungkapkan saat ini SKK Migas bersama dengan KKKS juga sedang berupaya mencari cadangan baru di Lampung Tengah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto