Proyek 10 MW tahap I baru terealisasi 4,6% dari target



JAKARTA. Masyarakat tampaknya masih harus bersabar jika listrik di rumah masih sering byar pet. Pasalnya, proyek 10.000 megawatt (MW) tahap I masih tersendat. Tahun ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penyelesaian proyek 10.000 MW tahap I akan beroperasi sebesar 7.146,5 MW. Namun, selama periode Januari-April 2011, proyek 10.000 MW tahap I yang baru terealisasi hanya sekitar 4,6% dari target. "Proyek yang beroperasi pada Januari 2011 adalah PLTU Indramayu berkapasitas 330 MW," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karno, Kamis (26/5).Merujuk kepada data PLN, membuka awal tahun PLTU Indramayu unit 1 sudah mulai beroperasi dengan kapasitas 330 MW. Seharusnya, disusul pada Februari ini adalah PLTU Rembang dengan total kapasitas 290 MW. Pembangkit yang sudah siap akan beroperasi pada bulan Maret 2011 adalah PLTU Indramayu unit 2 dengan kapasitas 315 MW. Kemudian disusulpada bulan April adalah PLTU Suralaya unit 8 yang berkapasitas 600 MW dan PLTU Paiton baru unit 9 (645 MW).Pada Mei 2011, banyak PLTU yang akan beroperasi. Setidaknya ada lima PLTU di Jawa yang sudah mulai beroperasi komersial, yakni PLTU Lontar unit 2 (290 MW), PLTU Rembang Unit 2 (290 MW), dan PLTU Muara Karang Repowering unit 1, unit 2 dan unit 3 yang masing-masing berkapasitas sebesar 70 MW. Pada pertengahan tahun sekitar bulan Juni 2011, akan masuk PLTU Indramayu unit 3 dengan kapasitas 315 MW.Sementara itu beberapa pembangkit yang siap beroperasi pada semester kedua adalah PLTU Pelabuhan Ratu (325 MW), PLTU Pacitan unit 1 (290 MW) dan unit 2 (290 MW), PLTU Cirebon (660 MW), PLTU Tanjung Jati B (660 MW) dan Muara Tawar unit 5 (140 MW).Sehingga, PLN harus segera menggenjot pembangunan pembangkit baru sebagai upaya untuk mengimbangi kebutuhan setrum nasional. Saat ini pasokan listrik belum mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. "Rasio elektrifikasi hingga April masih sebesar 67,99% dari target rasio elektrifikasi tahun ini sebesar 71,86%," ucap dia.Sementara itu, Dirjen Listrik Kementerian ESDM, Jarman membenarkan proyek 10.000 MW tahap I terkendala sehingga proyek mengalami kemunduran. Kendalanya, kata dia adalah karena masalah perizinan dan tumpang tindih lahan. "Kalau pendanaan kan sudah beres, Sekarang kemundurannya bukan karena pendanaan tapi macam-macam," kata Jarman singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini