JAKARTA. PT Island Concept Indonesia Tbk (ICON) menargetkan untuk membangun Beach Club di Jimbaran, Bali. Meski demikian banyak kendala yang mesti dihadapi oleh perusahaan dengan kode emiten ICON ini. Salah satu kendala yang dihadapi adalah lambatnya memperoleh perijinan dari Pemerintah terkait pembangunan beach club yang berlokasi di pinggir Jimbaran. “Belum ada gambaran kapan pembangunan beach club di Jimbaran dilaksanakan. Karena sampai sekarang perijinan belum ada perkembangan,” ujar Sekretaris Perusahaan, Yusea Eka Prasetya, rabu (19/7). Sehingga untuk sementara waktu, perseroan menghentikan kontrak pekerjaan dengan beberapa konsultan dan pekerja lapangan. Perseroan akan melanjutkan pembangunan Beach Club setelah Perseroan memperoleh izin-izin yang diperlukan dari instansi yang berwenang. Dana yang diperlukan untuk melanjutkan pembangunan Beach Club akan diusahakan dari calon partner yang akan menjadi operator Beach Club atau melalui corporate action perseroan berikutnya. Yusea menambahkan bahwa alasan utama yang membuat lambatnya pembangunan Beach Club dikarenakan adanya dualisme perspektif terhadap aturan/ketetapan mengenai garis sempadan bangunan (GSB).
Proyek Beach Club besutan ICON terhambat izin
JAKARTA. PT Island Concept Indonesia Tbk (ICON) menargetkan untuk membangun Beach Club di Jimbaran, Bali. Meski demikian banyak kendala yang mesti dihadapi oleh perusahaan dengan kode emiten ICON ini. Salah satu kendala yang dihadapi adalah lambatnya memperoleh perijinan dari Pemerintah terkait pembangunan beach club yang berlokasi di pinggir Jimbaran. “Belum ada gambaran kapan pembangunan beach club di Jimbaran dilaksanakan. Karena sampai sekarang perijinan belum ada perkembangan,” ujar Sekretaris Perusahaan, Yusea Eka Prasetya, rabu (19/7). Sehingga untuk sementara waktu, perseroan menghentikan kontrak pekerjaan dengan beberapa konsultan dan pekerja lapangan. Perseroan akan melanjutkan pembangunan Beach Club setelah Perseroan memperoleh izin-izin yang diperlukan dari instansi yang berwenang. Dana yang diperlukan untuk melanjutkan pembangunan Beach Club akan diusahakan dari calon partner yang akan menjadi operator Beach Club atau melalui corporate action perseroan berikutnya. Yusea menambahkan bahwa alasan utama yang membuat lambatnya pembangunan Beach Club dikarenakan adanya dualisme perspektif terhadap aturan/ketetapan mengenai garis sempadan bangunan (GSB).