KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Salah satu proyek hulu migas yang ditargetkan onstream pada 2019 yakni Bison, Iguana, dan Gajah-Puteri (BIGP) di Wilayah Kerja (WK) Natuna Sea Block A telah menyalurkan gas pertama. Proyek yang terletak pada blok yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil telah menyalurkan gas pertamanya pada hari Kamis (28/11). Baca Juga: Menteri ESDM minta survei seismik 2D PHE Jambi Merang rampung dalam 6 bulan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dalam siaran pers mengungkapkan, proyek ini berhasil diselesaikan dalam kurun waktu 2 tahun dengan total estimasi biaya investasi sebesar US$ 325 Juta. Cadangan gas yang terdapat pada proyek BIG-P adalah sebesar 93 BCF dimana nantinya gas akan disalurkan melalui infrastruktur eksisting yang berada dalam WK Natuna Sea Block A. Lebih jauh SKK Migas menyebutkan, keberhasilan pengerjaan proyek BIGP menjadi bukti lanjut kemampuan Premier Oil, dalam melaksanakan siklus proyek dari eksplorasi hingga produksi. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu P. Taher menyambut baik adanya tambahan produksi gas dari proyek BIGP. Baca Juga: SKK Migas dorong peningkatan implementasi teknologi bagi industri migas Indonesia "Produksi dari lapangan Bison sekitar 15 mmcfd dan dari lapangan Iguana sekitar 25 mmcfd. Uji kinerja sumur Bison dan Iguana berhasil diselesaikan dan secara paralel uji aliran gas terintegrasi dari kedua sumur pada laju alir gabungan 40 mmscfd juga diselesaikan dengan sukses," tutur Wisnu dikutip Senin (2/12). Wisnu menambahkan, hal ini merupakan upaya konkret untuk terus meningkatkan profil produksi Hulu Migas Indonesia. Sekedar informasi, Premier Oil selaku operator WK Natuna Sea Block A memiliki kepemilikan saham sebanyak 28,67%, sedangkan sisanya dimiliki oleh beberapa pihak yaitu KUFPEC, Pertamina, PTT, dan Petronas.
Proyek Bison, Iguana, dan Gajah-Puteri (BIGP) salurkan gas Pertamina
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Salah satu proyek hulu migas yang ditargetkan onstream pada 2019 yakni Bison, Iguana, dan Gajah-Puteri (BIGP) di Wilayah Kerja (WK) Natuna Sea Block A telah menyalurkan gas pertama. Proyek yang terletak pada blok yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil telah menyalurkan gas pertamanya pada hari Kamis (28/11). Baca Juga: Menteri ESDM minta survei seismik 2D PHE Jambi Merang rampung dalam 6 bulan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dalam siaran pers mengungkapkan, proyek ini berhasil diselesaikan dalam kurun waktu 2 tahun dengan total estimasi biaya investasi sebesar US$ 325 Juta. Cadangan gas yang terdapat pada proyek BIG-P adalah sebesar 93 BCF dimana nantinya gas akan disalurkan melalui infrastruktur eksisting yang berada dalam WK Natuna Sea Block A. Lebih jauh SKK Migas menyebutkan, keberhasilan pengerjaan proyek BIGP menjadi bukti lanjut kemampuan Premier Oil, dalam melaksanakan siklus proyek dari eksplorasi hingga produksi. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu P. Taher menyambut baik adanya tambahan produksi gas dari proyek BIGP. Baca Juga: SKK Migas dorong peningkatan implementasi teknologi bagi industri migas Indonesia "Produksi dari lapangan Bison sekitar 15 mmcfd dan dari lapangan Iguana sekitar 25 mmcfd. Uji kinerja sumur Bison dan Iguana berhasil diselesaikan dan secara paralel uji aliran gas terintegrasi dari kedua sumur pada laju alir gabungan 40 mmscfd juga diselesaikan dengan sukses," tutur Wisnu dikutip Senin (2/12). Wisnu menambahkan, hal ini merupakan upaya konkret untuk terus meningkatkan profil produksi Hulu Migas Indonesia. Sekedar informasi, Premier Oil selaku operator WK Natuna Sea Block A memiliki kepemilikan saham sebanyak 28,67%, sedangkan sisanya dimiliki oleh beberapa pihak yaitu KUFPEC, Pertamina, PTT, dan Petronas.