KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana melakukan ground breaking proyek coal to chemical plant pada Desember 2018. Terlebih, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta agar proyek hilirisasi batubara tersebut dipercepat. Proyek pengembangan antara PTBA dengan PT Pertamina dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) merupakan proyek feasible, mengingat harga batubara yang digunakan memakai skema harga batubara cost plus margin, bukan market price. Adapun kebutuhan batubara untuk proyek ini sebesar 9 juta ton per tahun, dengan produk utama hilirisasi adalah pupuk urea, DME dan polipropilen. Sementara itu, untuk menghadapi isu perubahan iklim beberapa tahun ke depan, PTBA akan terus menjaga market share dengan fokus pada energi terbarukan. Perusahaan pelat merah ini masih bertumpu pada proyek PLTS, dan ke depannya akan dikembangkan proyek energi terbarukan lainnya.
Proyek Bukit Asam dengan Pertamina dan Chandra Asri dimulai Desember 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana melakukan ground breaking proyek coal to chemical plant pada Desember 2018. Terlebih, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta agar proyek hilirisasi batubara tersebut dipercepat. Proyek pengembangan antara PTBA dengan PT Pertamina dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) merupakan proyek feasible, mengingat harga batubara yang digunakan memakai skema harga batubara cost plus margin, bukan market price. Adapun kebutuhan batubara untuk proyek ini sebesar 9 juta ton per tahun, dengan produk utama hilirisasi adalah pupuk urea, DME dan polipropilen. Sementara itu, untuk menghadapi isu perubahan iklim beberapa tahun ke depan, PTBA akan terus menjaga market share dengan fokus pada energi terbarukan. Perusahaan pelat merah ini masih bertumpu pada proyek PLTS, dan ke depannya akan dikembangkan proyek energi terbarukan lainnya.