Proyek Buku Kurikulum 2013 Belum Lunas



JAKARTA. Perusahaan percetakan pemenang tender pengadaan buku pelajaran kurikulum 2013 untuk semester I kembali menagih janji pemerintah. Mereka meminta pemerintah segera membayar tagihan proyek pengadaan buku senilai Rp 380 miliar.

Persatuan Perusahaan Grafika (PPGI) menemukan, ada 12 perusahaan percetakan pemenang tender buku kurikulum 2013 semester I yang belum menerima seluruh pelunasan pembayaran proyek buku tersebut.

Salah satu perusahaan percetakan itu adalah konsorsium PT Intermasa. Imron Rosadi, Manajer Proyek PT Intermasa menjelaskan, pemerintah masih menunggak pembayaran pengadaan buku senilai Rp 17 miliar, dari total tagihan sebesar Rp 200 miliar. "Kami meminta pelunasan segera dilakukan pemerintah, dengan cara apapun," kata Imron pekan lalu.


Sebagai gambaran, pemesanan buku kurikulum 2013 tahun ajaran 2014/2015 tercatat sebanyak 367 juta eksemplar, dengan nilai proyek senilai Rp 3,5 triliun. Proyek pengadaan buku tersebut diikuti oleh 48 perusahaan. 

Jimmy Juneanto, Presiden Persatuan Perusahaan Grafika (PPGI) menyebutkan, pihaknya sudah berusaha melakukan mediasi dan mencarikan solusi untuk menyelesaikan keluhan anggotanya tersebut. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan mediasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pertemuan antara PPGI dan Kemendikbud terakhir kali dilakukan pada hari Selasa (3/2) lalu. Hasil pertemuan tersebut, pihak Kemendibud kembali menegaskan komitmen untuk melunasi semua tagihan buku kepada pengusaha percetakan yang ikut proyek.

"Jika buku sudah didistribusikan, buku itu akan dibayar melalui berbagai jalur. Intinya, perusahaan yang ikut kontrak pengadaan buku akan dihargai." tegas Jimmy

Namun sayang, Kemendibud tidak memberikan jaminan tenggat waktu pembayaran tagihan. "Kemendikbud akan minta bukti pemesanan kepada perusahaan percetakan, nanti Kemendikbud yang akan membantu perusahaan menagihnya ke sekolah-sekolah penerima buku," jelas Jimmy.

Walaupun sudah berusaha mencarikan solusi, Jimmy menyayangkan adanya keterlambatan pembayaran tagihan pengadaan buku tersebut. Sebab, keterlambatan pembayaran tagihan bisa mengganggu rencana bisnis perusahaan percetakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan