Proyek Donggi Senoro Terancam Molor



JAKARTA. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta kepada Wakil Presiden untuk segera mengambil keputusan soal lapangan gas Donggi-Senoro. Dirjen Minyak dan Gas, Kementrian ESDM, Evita Herawati Legowo mengatakan keputusan itu harus diambil paling lambat akhir Januari ini.

Soalnya, keputusan tersebut akan menentukan kapan pelaksanaan pembangunan kilang gas Senoro.“Ya, kalau kita harapannya Februari sudah keluar supaya proyek tersebut tidak delay,” kata Evita, Senin (11/01).

Seperti diketahui, pemerintah masih bingung dengan apa yang harus dilakukan dengan proyek Donggi Senoro. Satu sisi, industri domestik membutuhkan gas tersebut, sedangkan jika diekspor, maka akan mendapatkan harga keekonomian yang cukup bagus.


Seharusnya proyek ini mulai berjalan pada awal tahun ini dan keputusan harus sudah diambil pada akhir tahun lalu. Namun, karena macetnya proses negoisasi, akhirnya keputusan tentang Donggi-Senoro belum juga diambil. Padahal, targetnya pada kuartal kedua tahun 2013, proyek tersebut harus sudah bisa mengeluarkan gas.

Persoalan harga, menurut Evita belum ada kata sepakat antara pembeli domestik dan Pertamina-Medco. Ia melanjutkan, pihak produsen bersedia untuk menurunkan harga menjadi US$ 5 per mmbtu sedangkan pembeli domestik masih bersikeras dengan harga US$ 4 per mmbtu. Ia kemudian menerangkan, supaya gas bisa keluar dari perut bumi, maka harga gas harus keekonomian. Jika harga gas tidak keekonomian maka sulit untuk gas bisa dialirkan.“Makanya kita akan cari seoptimal mungkin. Kalau memang dalam negeri tidak memungkinkan maka bisa saja itu untuk ekspor,” lanjut Evita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: