KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) siap memacu proyek emas Awak Mas di Sulawesi Selatan. INDY melalui anak usahanya, PT Masmindo Dwi Area (MDA) telah memilih perusahaan asal Australia, Macmahon Holding Limited sebagai kontraktor jasa pertambangan untuk proyek emas Awak Mas. Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono mengungkapkan kontrak jasa pertambangan tersebut telah ditandatangani pada 9 Januari 2025. Nilai yang disepakati untuk kontrak jasa pertambangan tersebut sebesar AUD 463 juta. Kontrak tersebut berlaku untuk jangka waktu tujuh tahun, dengan opsi dapat diperpanjang untuk lima tahun, yang akan dimulai pada tengah tahun 2025 ini. "Penunjukan jasa kontrak pertambangan ini merupakan strategi perseroan, terutama MDA untuk dapat menjalankan proyek emas Awak Mas," ungkap Adi dalam keterbukaan informasi Jumat (10/1).
Rekomendasi saham
Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Dimas Krisna Ramadhani turut menyoroti, dengan kontribusi dominan terhadap profitabilitas, kinerja INDY sampai saat ini masih bergantung pada bisnis batubara. Dus, secara fundamental, posisi INDY masih belum berubah signifikan dalam waktu dekat ini. Dari sisi pergerakan saham, secara teknikal apabila INDY berhasill breakout dan bertahan di atas level Rp 1.800, maka INDY mengalami transisi dari sideways menjadi uptrend. "Saat ini INDY berpotensi untuk breakout dari resistance penting di level 1.800 jika dilihat dari sisi volume transaksi dan akumulasi yang terjadi," jelas Dimas. Dimas menyarankan buy on pullback saham INDY pada area Rp 1.590 - Rp 1.600 untuk target harga Rp 1.800 - Rp 1.850, stoploss jika breakdown ke Rp 1.500. Sedangkan Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyematkan rekomendasi speculative buy pada saham INDY. Saran Herditya, cermati support saham INDY di Rp 1.680, resistance Rp 1.770, untuk target harga Rp 1.800 - Rp 1.830. Baca Juga: Kinerja Indika Energy (INDY) Tertekan di Kuartal III-2024, Ini Penjelasan Manajemen Sementara Emil menyarankan untuk memanfaatkan koreksi saham INDY sebagai peluang masuk dengan target harga Rp 1.795 - Rp 2.000, dan stoploss jika turun ke bawah Rp 1.600 per saham. Adapun, harga saham INDY sebelumnya menguat tiga perdagangan beruntun pada pekan lalu. Namun INDY menutup perdagangan Senin (13/1) dengan pelemahan 2,59% ke posisi Rp 1.695 per saham.INDY Chart by TradingView