KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan mencapai target bauran 23% pada 2025 mendatang diharapkan jangan menekan keuangan negara. Pemerintah diminta memprioritaskan kepentingan nasional dalam menjalankan strategi transisi energi. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abra El Talattov menyatakan, transisi ke energi bersih memang perlu didukung karena ini sudah menjadi komitmen global. Tapi pelaksanaannya, pemerintah harus tetap mempertimbangkan kondisi pasokan listrik yang sedang berlebih. "Kita semua pasti memiliki dukungan ke arah transisi energi, Tapi kita juga harus objektif melihat secara utuh, seperti apa kondisi faktual, dalam konteks dinamika energi di Indonesia," ujar Abra dalam diskusi virtual, Rabu (29/9)
Proyek energi baru terbarukan (EBT) berpotensi menekan keuangan negara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan mencapai target bauran 23% pada 2025 mendatang diharapkan jangan menekan keuangan negara. Pemerintah diminta memprioritaskan kepentingan nasional dalam menjalankan strategi transisi energi. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abra El Talattov menyatakan, transisi ke energi bersih memang perlu didukung karena ini sudah menjadi komitmen global. Tapi pelaksanaannya, pemerintah harus tetap mempertimbangkan kondisi pasokan listrik yang sedang berlebih. "Kita semua pasti memiliki dukungan ke arah transisi energi, Tapi kita juga harus objektif melihat secara utuh, seperti apa kondisi faktual, dalam konteks dinamika energi di Indonesia," ujar Abra dalam diskusi virtual, Rabu (29/9)