KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pembangunan ibu kota nusantara (IKN) menjadi angin segar bagi emiten BUMN Karya. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta menilai, proyek IKN bisa menjadi tambahan pundi-pundi bagi emiten BUMN Karya. “IKN bisa mendatangkan kontrak yang besar bagi emiten BUMN karya dalam rangka meningkatkan pendapatan emiten,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Minggu (16/7). Di sisi lain, perusahaan emiten karya dihadapkan dengan kondisi
cash flow, di mana
cash flow yang negatif merupakan permasalahan klasik di sektor ini.
“Untuk mencapai cash flow yang baik, setidaknya kontrak harus terbayarkan dengan tepat waktu. Liabilitas juga bisa dilunasi,” sambung dia. Namun, Kebijakan suku bunga yang melandai juga bisa menguntungkan emiten BUMN Karya dalam melunasi kewajiban. Senada, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menilai, proyek IKN bisa menjadi sumber pendapatan untuk BUMN Karya, sehingga bisa menjadi katalis positif bagi sektor konstruksi.
Baca Juga: Ramai-Ramai Emiten BUMN Karya Raih Kontrak Baru di IKN, Cek Rekomendasi Sahamnya Dia juga mengamini, penurunan suku bunga bisa menjadi sentimen positif bagi BUMN Karya. Rendahnya suku bunga bisa membuat restrukturisasi utang dilakukan dengan bunga yang lebih rendah dari tahun sebelumnya. Tetapi, pelaku pasar harus melihat bahwa BUMN Karya masih diselimuti sentimen negatif terutama dari besaran utang untuk sumber modal kerja. Jono juga tidak menampik, isu good corporate governance (GCG) juga menjadi perhatian pasar. “Dengan hal tersebut tampaknya sentimen masih netral untuk BUMN Karya,” kata Jono. Momentum pemilihan umum (pemilu) juga bisa berpengaruh terhadap perolehan kontrak BUMN Karya. Sebab, hal ini berkaitan dengan arah kebijakan pemerintah nantinya, terutama untuk pembangunan infrastruktur.
Menurut Nafan, secara likuiditas, PT PP Tbk (
PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (
ADHI) memiliki
debt equity ratio (DER) yang lebih rendah dibandingkan emiten BUMN karya lainnya, seperti PT Waskita Karya Tbk (
WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (
WIKA). Pun, sejauh ini, baik PTPP dan ADHI dinilai masih menjalankan GCG yang baik. “Belum ada juga sentimen negatif yang berkaitan dengan GCG yang dialami oleh PTPP maupun ADHI,” kata Nafan. Untuk diketahui, saat ini saham WSKT masih digembok oleh bursa otoritas bursa karena tidak dapat membayar bunga pemegang obligasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari