KONTAN.CO.ID - KALIMANTAN TIMUR. Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo tetap optimistis pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bakal terus berlanjut dengan skema pendanaan yang sudah tersedia, yakni dari anggaran pemerintah maupun dari investor. “Yang pertama yang harus kita prioritaskan adalah kekuatan kita dulu. Kemudian untuk sektor-sektor pemerintah dalam arti aset yang harus dibangun, kita optimalkan dari anggaran kita”. Ketika kemudian kita ada dukungan, maka harus kita ajak, dan itu cerita insentif, cerita kemudahan, cerita kepastian” ujarnya saat menyambangi IKN di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (7/12/23). Memang, arus investasi swasta untuk menyokong pembangunan IKN Nusantara belum begitu deras. Di satu sisi, biaya yang dibutukan untuk pengembangan ibu kota masa depan ini sangat besar. Saat ini realisasi investasi di IKN baru mencapai Rp35 triliun per November 2023, dan ditargetkan Rp 45 triliun pada pengujung tahun. Adapun, total kebutuhan dana pembangunan IKN mencapai Rp 466 triliun. Dari jumlah tersebut, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hanya berkontribusi 20% atau Rp 93,2 triliun. Menurut Ganjar, saat ini investor belum berani mengucurkan modal besar di IKN lantaran mengamati dinamika politik yang berkembang menjelang Pilpres 2024 alias masih wait and see. Meski demikian, dia menyebutkan timnya mulai menjalin komunikasi dan perjanjakan dengan calon investor IKN. "Mulai banyak lah para investor, negara-negara sahabat, mulai berkomunikasi dengan tim kita, ngobrol dengan tim kita," sebutnya..
Proyek IKN Butuh Dana Besar, Ganjar Mulai Dekati Calon Investor
KONTAN.CO.ID - KALIMANTAN TIMUR. Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo tetap optimistis pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bakal terus berlanjut dengan skema pendanaan yang sudah tersedia, yakni dari anggaran pemerintah maupun dari investor. “Yang pertama yang harus kita prioritaskan adalah kekuatan kita dulu. Kemudian untuk sektor-sektor pemerintah dalam arti aset yang harus dibangun, kita optimalkan dari anggaran kita”. Ketika kemudian kita ada dukungan, maka harus kita ajak, dan itu cerita insentif, cerita kemudahan, cerita kepastian” ujarnya saat menyambangi IKN di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (7/12/23). Memang, arus investasi swasta untuk menyokong pembangunan IKN Nusantara belum begitu deras. Di satu sisi, biaya yang dibutukan untuk pengembangan ibu kota masa depan ini sangat besar. Saat ini realisasi investasi di IKN baru mencapai Rp35 triliun per November 2023, dan ditargetkan Rp 45 triliun pada pengujung tahun. Adapun, total kebutuhan dana pembangunan IKN mencapai Rp 466 triliun. Dari jumlah tersebut, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hanya berkontribusi 20% atau Rp 93,2 triliun. Menurut Ganjar, saat ini investor belum berani mengucurkan modal besar di IKN lantaran mengamati dinamika politik yang berkembang menjelang Pilpres 2024 alias masih wait and see. Meski demikian, dia menyebutkan timnya mulai menjalin komunikasi dan perjanjakan dengan calon investor IKN. "Mulai banyak lah para investor, negara-negara sahabat, mulai berkomunikasi dengan tim kita, ngobrol dengan tim kita," sebutnya..