Proyek industri Bakrie di Kalimantan masih stagnan



JAKARTA. Proyek Trans Kalimantan Economic Zone belum banyak mengalami kemajuan. Hal itu diungkapkan oleh Chief Executive Officer (CEO) Bakrie Eco Investama Hiramsyah S Thaib. Meski demikian, perseroan terus melakukan pembicaraan dengan calon investor. "Mungkin sebulan lagi (bisa disampaikan kemajuannya). Saya mau bertemu dengan calon mitra strategis dari China," ungkap Hiramsyah, Kamis (13/7) tanpa menjelaskan lebih lanjut. Trans Kalimantan Economic Zone adalah kawasan industri terintegrasi yang dibangun di lahan seluas 30.000 hektare. Satu kawasan yang sudah siap berada di Kalimantan Timur. Nilai investasi proyek ini mencapai Rp 10 triliun dengan rencana pembangunan sebanyak empat tahap.

Untuk mewujudkannya, Bakrie Eco akan menggandeng sejumlah mitra strategis. Baik sesama perusahaan Grup Bakrie maupun dari luar negeri. Beberapa investor asing yang sudah menyatakan minat antara lain berasal dari Amerika Serikat, China, Jepang, India, dan Korea Selatan. Sebelumnya Hiramsyah mengatakan proyek ini tengah menunggu legalisasi perizinan pembangunan dan pembentukan badan hukum perusahaan. Adapun untuk badan usaha akan dipegang oleh beberapa perusahaan Grup Bakrie.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: