JAKARTA. Keinginan pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur terus menemui kendala pembiayaan. Dari hasil identifikasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kekurangan atau gap anggaran pembangunan infrastruktur tahun 2016 mencapai sekitar Rp 121 triliun. Dedy S Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas bilang, gap anggaran muncul karena pemerintah mengalokasikan pagu indikatif belanja infrastruktur 2016 hanya Rp 170, 3 triliun. Pagu ini lebih kecil dari kebutuhan anggaran infrastruktur tahun depan yang senilai Rp 291 triliun. Karena itu, Dedy berharap, kekurangan anggaran infrastruktur itu bisa ditutupi pemerintah. "Kami berharap, ada prospek pemasukan dari pajak dan sumber pendapatan lain untuk menutupi gap anggaran infrastruktur," ungkap Dedy, Selasa (21/4).
Proyek infrastruktur 2016 kurang dana Rp 121 T
JAKARTA. Keinginan pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur terus menemui kendala pembiayaan. Dari hasil identifikasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kekurangan atau gap anggaran pembangunan infrastruktur tahun 2016 mencapai sekitar Rp 121 triliun. Dedy S Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas bilang, gap anggaran muncul karena pemerintah mengalokasikan pagu indikatif belanja infrastruktur 2016 hanya Rp 170, 3 triliun. Pagu ini lebih kecil dari kebutuhan anggaran infrastruktur tahun depan yang senilai Rp 291 triliun. Karena itu, Dedy berharap, kekurangan anggaran infrastruktur itu bisa ditutupi pemerintah. "Kami berharap, ada prospek pemasukan dari pajak dan sumber pendapatan lain untuk menutupi gap anggaran infrastruktur," ungkap Dedy, Selasa (21/4).