Proyek infrastruktur di Papua temui banyak kendala



JAKARTA. Proyek pembangunan infrastruktur di Papua masih menemui banyak kendala. Kondisi geografis yang terbilang sulit menjadi salah satu faktornya.

Untuk proyek kereta, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan selain medan yang berat juga soal keterisian jumlah penumpang.  

"Tapi kami akan melakukan studi kelaikan juga untuk melihatnya," katanya usai Rapat Terbatas tentang Evaluasi Proyek Prioritas dan Program Prioritas nasional di Papua dan Papua Barat di Kantor Presiden, Rabu (19/7).


Selain kereta, masalah juga dihadapi dalam pembangunan pelabuhan. Budi menyebut, untuk pembangunan Pelabuhan Seget masih terganjal lahan. Lahan pembangunan pelabuhan yang rencananya akan digunakan menjadi pelabuhan peti kemas internasional tersebut sampai saat ini belum jelas.

Sementara itu untuk pembangunan Pelabuhan Arar, terkendala oleh lokasi yang ternyata berdekatan dengan karang. "Karena itu dalam satu dua tahun ini, yang Pelabuhan Sorong akan diintensifkan dulu," katanya.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, walau masih menghadapi masalah, dia tidak ingin pembangunan infrastruktur perhubungan di wilayah Papua dan Papua Barat lamban. Dia ingin, pembangunan infrastruktur perhubungan di wilayah tersebut terus digenjot.

Jokowi mengatakan, percepatan diperlukan. Infrastruktur perhubungan tidak hanya dibutuhkan untuk membuka keterisolasian wilayah Papua dengan wilayah lain. Pembangunan infrastruktur juga penting untuk menurunkan biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk lokal.

"Saya minta semua diperhatikan, percepat pembangunan infrastruktur strategis yang menghubungkan setiap pusat pengembangan ekonomi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto